Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menerangkan kondisi 3 pasien positif corona. Menurutnya, seorang pasien tampak sehat sedangkan dua lainnya sakit.
"Karena corona ini bahayanya ada yang Orang Tanpa Gejala (OTG), contohnya yang positif corona satu orang itu tidak menunjukkan gejala sakit, tapi hasil test swab dia positif," tutur Ipong kepada detikcom, Senin (6/4/2020).
Ipong menjelaskan, sebelumnya pada tanggal 8 hingga 18 Maret 2020, Kemenag Ponorogo mengirim 9 orang dalam pelatihan TKHI Sukolilo, Surabaya. Dari 9 orang tersebut, lima di antaranya tidak ada gejala dan hasil tesnya negatif. Sedangkan empat sisanya ada gejala dengan hasil test, tiga positif dan satu negatif.
Dari empat yang ada gejala, lanjut Ipong, sudah ditemukan kontak dekatnya. Hasilnya ada 24 orang sudah diisolasi sejak seminggu terakhir. Dengan rincian 21 orang isolasi mandiri sedangkan tiga orang berstatus PDP dan isolasi di rumah sakit.
"Sedangkan satu orang yang hasil swabnya negatif malah kelihatan lemes, karena ada sakit bawaan sebelumnya, diabetes," terang Ipong.
Menurutnya, meski ada 3 pasien di Bumi Reog yang dinyatakan positif, warga Ponorogo diimbau tidak panik. Sebab sudah banyak bukti pasien yang dinyatakan positif corona bisa sembuh. Asal selama masa penyembuhan bisa disiplin.
"Warga Ponorogo jangan panik. Pasien positif corona bisa sembuh asal disiplin selama masa penyembuhan di rumah sakit," papar Ipong.
Data di Dinkes Ponorogo per 5 April 2020 pukul 18.19 WIB, ada 3 pasien positif corona, 14 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 262 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 5801 Orang Dalam Risiko (ODR).
Tiga pasien positif corona tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Slahung, Balong dan Ponorogo Kota. Ada 259 ODP isolasi mandiri serta 3 ODP isolasi di rumah sakit. Lalu 6 PDP diisolasi mandiri dan 8 PDP isolasi di rumah sakit.
Sedangkan 5.801 ODR terdiri dari 1.240 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari negara terjangkit dan 4.561 non-PMI dari wilayah terjangkit di Indonesia. Serta 6 Orang Tanpa Gejala (OTG).