Pemkab Ponorogo menerapkan status tanggap darurat corona. Langkah ini dipilih supaya Pemkab bisa menyiapkan anggaran untuk penanganan dan pencegahan virus corona. Terlebih saat ini ada 3 warga yang positif corona.
"Mulai hari ini status tanggap darurat. Semua pasien yang dirawat di rumah sakit baik di swasta maupun di RSUD dr Harjono dibantu pemkab," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat ditemui di Pringgitan, Jalan Alun-alun Utara, Senin (6/4/2020).
Ipong menambahkan, dalam status tanggap darurat ini pihaknya juga bisa menyiapkan anggaran untuk membangun tempat isolasi. Sekaligus membantu masyarakat yang terdampak virus corona dengan bantuan sembako.
Masyarakat yang terdampak secara sosial ini menerima bantuan berupa sembako senilai Rp 200 ribu selama 3 bulan ke depan atau hingga pandemi corona ini berakhir.
"Sekaligus saya kasih instruksi kades maupun lurah untuk membeli masker kain dan dibagikan ke warganya yang berusia lebih dari 15 tahun. Masing-masing dapat 2 per orang," terang Ipong.
Sedangkan untuk tempat isolasi, lanjut Ipong, seluruh pemudik dari daerah terpapar bisa melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan karena rumahnya kecil tetapi jumlah keluarganya besar, maka Pemdes bisa menyiapkan rumah kosong atau balai desa untuk dijadikan ruang isolasi.
"Saya perintahkan satu desa ada lima ruang isolasi, nantinya seluruh Ponorogo ada 1.500 ruang isolasi umum," imbuh Ipong.
Gemas! APD Dibikin Warna-warni Seperti Teletubbies:
Namun apabila ruangan tersebut tidak cukup, Ipong menambahkan pihaknya meminta Dinas Pendidikan (Dindik) sesuai arahan gubernur, baik bangunan gedung SD, SMP maupun SMA dan bangunan di bawah naungan Kemenag agar menyediakan gedung untuk isolasi.
"Jika ini tidak cukup, maka bisa gunakan GOR bahkan stadion," lanjut Ipong.
Menurutnya, jika masyarakat berada di ruang isolasi umum, maka seluruh kebutuhan seperti makan, minum serta vitamin akan disediakan Pemkab Ponorogo. Tapi Ipong mengimbau warga yang di perantauan untuk tidak mudik dulu. Sebab, Pemkab khawatir bakal terjadi lonjakan pasien corona. Terutama warga yang berasal dari daerah yang terpapar.
"Perantau kita yang di Jakarta itu terbanyak, ada ratusan ribu. Kalau itu mudik, itu yang bikin khawatir. Kita kan tidak tahu, mana yang sakit dan tidak," sambungnya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar selalu menjaga pola hidup bersih sehat dengan rajin cuci tangan. Lalu menggunakan masker saat bepergian, siapkan hand sanitizer jika dibutuhkan serta mendekatkan diri kepada Tuhan YME.
"Meski di Ponorogo ada yang positif, warga jangan panik. Tetap tenang dan terapkan pola hidup bersih dan sehat," pungkas Ipong.