Seorang petugas medis yang pernah mengikuti pelatihan petugas haji di Surabaya dinyatakan positif corona. Namun hasil rapid test anak dan istrinya negatif.
"Kami sudah lakukan rapid test pada keluarga, istri dan anaknya. Hasilnya negatif," kata Jubir Gugus Tugas Covid-19 Bondowoso, dr M Imron saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (6/4/2020).
Meski begitu, imbuh Imron, rapid test akan dilakukan secara berkala, yakni 10 hari ke depan. Hal itu dilakukan untuk memantau perkembangan kesehatannya.
Selain itu, pemantauan intensif juga dilakukan pada 4 petugas lainnya yang masuk dalam klaster Asrama Haji Surabaya. Termasuk pada keluarga dan lingkungan sekitar.
Pemerintah: Isolasi Tak Dimaknai Mengasingkan Diri:
"Masyarakat tak perlu terlalu resah, tapi tetap waspada. Karena wabah corona ini bukan aib. Pun virus ini sebenarnya bisa disembuhkan. Selama tetap mengikuti imbauan," lanjut Imron.
Sebelumnya diberitakan, seorang petugas medis di Bondowoso dinyatakan positif Covid-19. Pasien tersebut berasal dari klaster Asrama Haji Surabaya. Ia mengikuti pelatihan petugas calon haji 2020, yang diselenggarakan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 9-18 Maret 2020.
Saat ini, pasien tersebut menjalani isolasi dan perawatan insentif di RSUD dr Koesnadi.
Berdasarkan data yang dihimpun, di Bondowoso ada 7 orang yang pernah mengikuti pelatihan tim kesehatan haji di Surabaya. Dengan rincian, 5 orang berasal dari Dinkes, dan 2 orang dari Kemenag setempat.