Polisi Banyuwangi membagikan sembako kepada warga Dusun Pancer, Desa Pesanggaran. Itu merupakan bentuk jaring pengamanan sosial dan ekonomi di tengah wabah corona.
Polresta Banyuwangi membagikan 500 kilogram beras dan bahan pokok lainnya kepada warga yang kebanyakan nelayan, yang terkena dampak penyebaran covid-19.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, pembagian beras dan sembako kepada warga dilakukan aparat kepolisian sebagai penunjang di saat situasi kurang menguntungkan seperti pandemi virus corona atau covid-19. Selain beras, sembako yang dibagikan berupa mi instan, minyak goreng dan gula.
"Sembako dan beras kita bagikan kepada 200an warga di sekitar Dusun Pancer. Kebanyakan mereka adalah nelayan yang terimbas mewabahnya covid-19," ujar Arman kepada detikcom, Minggu (5/4/2020).
Kegiatan jaring pengaman sosial dan ekonomi ini, imbuh Arman, diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Mengingat, pembatasan aktivitas masyarakat sangat berimbas terhadap pendapatan warga. Pihaknya berharap beras dan sembako yang dibagikan oleh aparat kepolisian bisa sedikit membantu masyarakat di tengah mewabahnya covid-19.
"Kita harap sedikit membantu. Selain itu, ini menjadi wadah kerukunan masyarakat. Kita bagikan simbolis kepada beberapa masyarakat. Sisanya kita antar ke rumah masing-masing. Mengingat tidak boleh adanya kerumunan warga jadi kita antar," tambahnya.
Saat ini, kata kapolresta yang juga wakil Gugus Tugas Covid-19 di Banyuwangi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sedang menyiapkan jaring pengaman ekonomi untuk masyarakat yang terimbas mewabahnya covid-19 dengan skala yang lebih besar. Pendataan telah dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai pihak.
"Gugus Tugas telah melakukan pendataan. Kami kepolisian dan TNI melakukan pendataan bersama dengan desa dan kelurahan. Semoga segera bisa dilakukan," lanjutnya.
Terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi sudah melakukan berbagai tindakan untuk pengamanan jaring sosial dan ekonomi masyarakat. Saat ini ada empat skema jaring pengaman sosial warga kelompok terbawah di Banyuwangi dengan gotong royong banyak pihak.
Di antaranya dari APBD yang besarannya masih difinalkan bersama DPRD, berbasis sekolah, berbasis lembaga amil zakat dan gotong royong dunia usaha. Kemudian gotong royong berbasis kecamatan dan desa untuk bantu kebutuhan keluarga Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Semuanya sedang dikonsolidasikan, nanti terdata nama per nama, dengan perkiraan target 110-150 ribu warga terdampak," pungkasnya.