Pemkot Surabaya mendapat bantuan 200 ton beras untuk menangani dampak dari wabah corona. Bantuan itu diberikan langsung pada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Bantuan beras itu dari Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera (SHHS). Pembina SHHS, Soedomo Mergonoto mengatakan, bantuan beras ini diberikan karena khawatir atau takut adanya lockdown. Apalagi, saat ini bisnis sudah mulai sepi. Belum lagi, karyawan harian sudah sulit bertahan karena beberapa perusahaan banyak yang memberhentikan karyawannya.
"Ada yang berhenti karena tidak digaji lagi, ada yang di-PHK dan ada pula yang hanya digaji 30 persen. Nah, situasi seperti ini akan rawan kriminil. Kasihan juga karyawan-karyawan yang diberhentikan itu. Sehingga yayasan ini menggalang dana dan kita berikan bantuan 200 ton beras ini," kata Soedomo usai menyerahkan bantuan di Balai Kota Surabaya, Jumat (3/4/2020).
Soedomo menambahkan, untuk sementara bantuan yang diberikan baru 200 ton beras. Selanjutnya, pihaknya akan memberikan bantuan kembali sesuai dengan kebutuhan Pemkot Surabaya dalam penanganan covid-19.
"Kalau butuh sembako ya nanti kita belikan sembako. Tergantung permintaan Bu Wali. Sehingga apapun yang kita belikan nantinya sesuai dengan kebutuhan dalam menangani Covid-19 ini," ujar Soedomo.
Ketua SHHS Heru Budihartono menjelaskan, dana yang digunakan untuk membeli beras 200 ton dan diserahkan kepada Pemkot Surabaya itu murni dari para alumni sekolah Xin Zhong. Mereka bersama-sama mendonasikan dana melalui yayasan tersebut.
"Jadi, 200 ton beras itu nilainya sebesar Rp 2 miliar. Itu murni dari donasi para alumni semuanya," kata Heru.
Heru mengatakan, sekarang ini kondisi negara termasuk Kota Surabaya sedang sakit. Ia senang pihaknya bisa berpartisipasi dalam membantu penanganan wabah covid-19.
TNI dan ACT Operasi Bersama Distribusikan 1.000 Ton Beras Gratis:
"Selanjutnya, Bu Wali butuh apa dalam menangani ini, kita pasti akan sumbang. Ibu yang menjadi komando, kita di belakangnya," ungkap Heru.
Ia berharap wabah corona segera berakhir. Maka dari itu, pihaknya berharap warga bisa mematuhi apa yang dianjurkan pemerintah, termasuk larangan untuk tidak bergerombol.
"Itu yang paling penting. Mudah-mudahan ini cepat selesai dan semuanya sehat," imbuh Heru.
Sementara Koordinator Protokol Pemerintahan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan bantuan. Ia bersyukur karena semua pengusaha, yayasan dan berbagai pihak lainnya merasakan pengorbanan Wali Kota Risma demi Kota Surabaya.
"Makanya sekarang ini bantuan semakin banyak yang masuk, seperti hari ini 200 ton beras. Mereka tadi juga menyampaikan bahwa tidak hanya ini saja, Bu Wali ingin apa, mereka akan memberikan bantuan tersebut," kata Eri.
Kepala Bappeko Surabaya ini juga menjelaskan, berbagai bantuan ini menunjukkan para investor yang ada di Kota Surabaya, benar-benar menjadi bagian dalam membangun Kota Surabaya. Makanya ketika melihat Wali Kota Risma serius menangani wabah covid-19, mereka juga berbondong-bondong memberikan bantuan kepada pemkot.
"Nanti penyalurannya akan dibagi oleh Bu Wali ke mana saja. Ada yang ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ada yang terdampak covid-19. Tapi yang pasti mereka ini siap juga memberikan bantuan APD kepada pemerintah kota untuk menunjang rumah sakit," pungkas Eri.