Jubir Satgas Corona RS Unair dr Alfian Nur Rasyid SpP menegaskan, meninggalnya pasien PDP disertai penyakit diabetes, bukan kehabisan tes swab.
"Bukan (kehabisan alat tes swab). Hasilnya keluar sore, pasien meninggalnya siang," tegas Alfian saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).
Alfian menjelaskan pasien PDP asal Surabaya itu datang ke RS Unair, Jumat (27/3) dalam kondisi sesak berat dan demam tinggi. RS Unair pun langsung melakukan swab saat itu juga.
a juga: Jalanan Kota Surabaya Disemprot Cairan Disinfektan"Swabnya tidak nunda, langsung hari itu juga. Kan swab akan jadi setelah tiga hari. Swab kan tidak bisa satu hari langsung jadi, standartnya tiga hari," jelasnya. |
Selama tiga hari menjalani perawatan, Alfian mengatakan terjadi penurunan pada kondisi pasien berjenis kelamin perempuan itu.
"Tiga hari perawatan terjadi pemburukan kondisi. Setelah itu pasien meninggal hari Minggu siang," pungkasnya.
Sebelumnya, pasien kelahiran 1976 ini sebelumnya mengeluhkan demam selama 8 hari. Lalu dua hari lalu mulai mengeluh batuk dan sesak nafas. Saat dirawat di RS Unair pada Jumat (27/3) lalu, foto rontgen juga menunjukkan adanya pneumonia atau radang paru-paru. (fat/fat)