Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jatim mengajak UMKM untuk mengambil peran dalam penanggulangan wabah virus corona yang semakin meluas. Salah satunya yakni dengan mendorong memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis.
Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin mengatakan, wabah virus corona telah membawa dampak pada ekonomi rakyat. Untuk itu ia mengajak bersama-sama memeranginya dengan cara memproduksi APD sesuai dengan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Sesuai arahan Gubernur Jatim agar ada upaya kolektif dan gotong royong dalam memproduksi APD. Dekranasda Jatim saya harapkan juga ikut menggerakkan ekonomi rakyat yang terpukul dampak Covid-19 salah satunya dengan memproduksi APD," ujar Arumi dalam keterangannya, Minggu (29/3/2020).
Arumi mengapresiasi para pelaku UMKM yang saat ini telah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk memproduksi APD. Ia juga mengaku bangga karena mereka merupakan penggagas produksi APD jenis face shield yang sangat dibutuhkan tim medis.
"Yang luar biasa adalah salah satu juri dalam lomba design 3D yang diselenggarakan oleh Dekranasda Jatim adalah penggagas produk face shield ini," tutur Arumi.
Produk Face Shield, terang Arumi, merupakan APD yang dibuat dengan teknologi 3D printing yang semakin menipis stoknya. Untuk mampu memproduksi dalam jumlah banyak, ia juga mendorong adanya kerja sama seperti Dekranasda dan Pemprov Jatim.
Arumi juga berharap ekonomi kerakyatan di tengah wabah virus corona ini tetap hidup dengan menggerakkan jejaring konveksi binaan Dekranasda Jatim. Untuk itu, tak hanya APD, ia juga mengajak membuat baju hazmat coverall yang bisa dikerjakan di rumah sesuai imbauan pemerintah physical distancing.
"Sebenarnya konsep produksi rumahan adalah produksi dengan physical distance karena proses bisa dibelah-belah ke setiap pelaku ekonomi," ujar Arumi.
Dikatakan Arumi, rencana produksi baju hazmat dengan bahan spunbound dan parachute akan didesain RS UMM dengan panduan ahli medis. Sedangkan quality assurance dibantu tim kuratif Satgas Covid19 yang dipimpin Dirut RS Soetomo dan tim perancang APD dari RS UMM, termasuk sterilisasi akhir.
"Saya berharap upaya kolektif ini bisa membantu menjaga keselamatan tenaga medis, paramedis dan petugas lapangan lainnya hadapi Covid-19," pungkasnya.