Surabaya -
Virus corona yang semakin mewabah di kota-kota besar membuat perantau diimbau tidak mudik atau pulang kampung dulu. Seperti para perantau yang merupakan tukang sate asal Madura.
Ketua Asosiasi Penjual Sate Madura Ikatan Santri, Ma'sum mengatakan, tukang sate asal Madura biasanya mudik saat Idul Adha. Ia optimis penjual sate Madura tetap bertahan di wilayah rantauan masing-masing.
"Saya berharap tukang sate asal Madura kalau terpaksa pulang tunggulah wabah mereda. Biasanya penjual sate Madura mudiknya pas Idul Adha," kata Ma'sum di Grahadi, Sabtu (28/3/2020).
Ma'sum membeberkan, total pedagang sate yang ada di asosiasinya berjumlah kurang lebih 1.000 pedagang. Para pedagang tersebut tersebar di wilayah Jatim, DKI Jakarta, Solo hingga Cirebon.
Ma'sum menjelaskan, asosiasi pedagang sate Madura telah meniadakan acara pertemuan nasional menjelang Ramadhan. Ia menjamin pedagang sate Madura patuh dengan peraturan pemerintah.
"Menjelang Ramadan selalu ada acara pertemuan nasional penjual sate. Tapi untuk tahun ini tidak ada. Mereka tidak akan pulang sebelum Idul Fitri atau Idul Adha. Kalau pun terpaksa pulang harus menunggu wabah ini berakhir dan selesai," tegasnya.
Di akhir, Ma'sum menambahkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan para pedagang dan menyepakati tidak akan mudik/pulang kampung sebelum Ramadan atau saat Lebaran.
"Mudah-mudahan ini upaya dari teman-teman pulang sebelum Idul Adha saat virus ini sudah berhenti dan berakhir. Teman-teman akan mematuhi peraturan tersebut terkait kesepakatan bersama menjelang Ramadhan," pungkasnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga mengimbau para perantau asal Jatim yang bekerja khususnya di DKI Jakarta untuk tidak pulang terlebih dahulu. "Untuk seluruh warga Jatim di mana saja, baik yang ada di Jakarta, supaya jangan mudik dulu, di rumah saja. Agar mereka terlindungi baik diri sendiri dan keluarganya," kata Khofifah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini