Dalam surat tersebut tertuju kepada Kapolda Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim dan Pangarmada II TNI AL. Surat tersebut ditandatangani oleh Kabiro Humas Protokol Setdaprov Jatim, Agung Subagyo.
Menanggapi surat undangan tersebut, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan bahwa Pemprov Jatim telah bertemu dengan jajaran Forkopimda membahas hal tersebut.
"Jadi begini sudah ada pembicaraan antara Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) dengan Bupati Pamekasan, Pangdam V, Kapolda Jatim. Dan dari pembicaraan itu adalah hal yang produktif," kata Emil di Grahadi, Minggu (29/3/2020).
![]() |
Emil menyebut pembicaraan yang dilakukan merupakan bentuk komunikasi yang dibangun untuk menyamakan persepsi dengan seluruh pimpinan/kepala daerah di Jatim.
"Sebuah komunikasi yang dibangun untuk menyamakan persepsi. Jadi jangan didefinisikan lockdown dulu," terangnya.
Emil menjelaskan bahwa apa yang terjadi di Madura juga terjadi di seluruh wilayah lain di Jatim terkait mudik dadakan/lebaran para perantau asli di luar daerah.
"Jadi mereka tanya bagaimana kondisinya. Daerah pada menanyakan, bagaimana terkait mudik, nah salah satunya juga wilayah Madura. Jadi bukan rencana lockdown, poinnya ini ada keresahan di daerah menanggapi hal tersebut (mudik/pulang kampung)," jelasnya.
"Hari ini akan ada komunikasi langsung dengan forkopimda, ada ruang untuk merumuskan ini. Jadi intinya bukan lockdown, apalagi dekat jelang mudik, arus mudik bagaimana mudiknya jadi itu yang dibahas daerah, apalagi yang balik kan juga warga ber-KTP asli sana semisal balik ke Madura mereka kan asli sana, bagaimana mudiknya," pungkasnya.
(bdh/bdh)