.webp)
Banyak upaya Pemkot Surabaya dalam pencegahan penyebaran wabah corona. Salah satunya dengan membuat bilik sterilisasi di sejumlah titik di Surabaya.
Hingga saat ini, sudah ada puluhan bilik sterilisasi yang dibuat oleh Dinas Cipta Karya Pemkot Surabaya. Puluhan bilik itu tersebar mulai di balai kota, perkantoran, kepolisian, terminal, stasiun, pengadilan, fasilitas kesehatan dan tempat umum.
"Sampai kemarin malam sudah 63. Hari ini belum tahu berapa tambahannya," kata Plt Dinas Cipta Karya, Robben Rico saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (27/3/2020).
Robben menambahkan, dalam pemasangan bilik sterilisasi tipe tunel ini, pihaknya juga menyiapkan perangkat pendukung lainnya. Mulai dari tandon untuk cairan disinfektan hingga pompa.
"Semuanya disiapkan oleh pemkot," imbuh Robben.
Bilik sterilisasi tipe tunnel ini memiliki panjang 1,5 meter, lebar 90 sentimeter dan tinggi 2 meter. Kerangka bilik bisa menggunakan besi holo ukuran 4x4 cm dan besi siku agar bilik bisa kokoh.
Kemudian penutup bilik bisa menggunakan bahan mika atau bahan ACP. Sedangkan alasnya menggunakan triplek yang dilapisi vinyl. Instalasi pipa dan springkle berfungsi untuk mengalirkan disinfektan ke dalam bilik. Kemudian dihubungkan dengan bilik yang sudah terinstalasi dengan pompa berkekuatan 1,5 PK dan tandon berisi cairan disinfektan.
Robben menjelaskan, bilik sterilisasi tipe tunnel ini diharapkan bisa efektif membunuh bakteri dan virus. Ia juga berharap masyarakat bisa menggunakan fasilitas yang telah diberikan Pemkot Surabaya itu.
"Segala upaya dilakukan. Tidak hanya diam, berkomentar. Tapi melakukan aksi. Apapun kita lakukan tindakan," lanjut Robben.
Robben juga mengakui, saat ini ada beberapa titik yang meminta untuk dibuatkan bilik sterilisasi. Namun pihaknya juga memberikan tata cara membuat bilik sterilisasi dengan harapan semua bisa membuat secara mandiri.
"Prioritas utama di fasilitas kesehatan, rumah sakit, taman, terminal, stasiun," pungkas Robben.
