Wadir Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr Herya Putra mengatakan, ketiga PDP itu terdiri dua laki-laki dan satu perempuan. Kondisi mereka saat ini baik.
"Pemeriksaan thorax ada gambaran mengarah ke pneumonia. Sedangkan tes swab sudah dikirimkan ke Surabaya. Tidak bisa memastikan kapan hasilnya jadi," jawab Herya dalam pesan di whatsapp kepada detikcom, Rabu (25/3/2020).
Selain masih mengisolasi ketiga PDP itu, Herya juga menyatakan telah mengobservasi ODP seorang lelaki. ODP ini diketahui baru pulang dari Bandung dengan naik kereta api. Begitu turun dari KA , yang bersangkutan merasa demam dan minta bantuan petugas Bakesbangpol Pemkot Blitar untuk mengevakuasinya menuju rumah sakit.
"Kami juga observasi satu ODP di IGD . Yang bersangkutan isolasi mandiri di rumah dan sudah dilakukan konseling oleh tim RSUD," imbuhnya.
Per tanggal 25 Maret pukul 15.00 WIB, gugus tugas percepatan penanganan covid-19 (GTPPC) Pemkab Blitar, merilis data sebanyak 132 warga Kabupaten Blitar terdaftar berstatus ODP. Dengan rincian sebanyak 34 orang selesai masa pemantauan dan 98 orang masih dalam masa pemantauannya.
Jumlah PDP bertambah, yang semula 1 hari ini menjadi 2. Terdiri dari satu dokter wanita dari Kecamatan Srengat dan satu warga Kecamatan Kademangan. Dan jumlah pasien positif corona tetap satu, yang kini dirawat di RS Pare Kediri.
"PDP yang baru ini warga Kecamatan Kademangan. Dan hasil tracing, yang bersangkutan baru pulang dari Surabaya," kata Jubir GTPPC-19 Pemkab Blitar, Krisna Yekti.
Sedangkan GTPPC-19 Pemkot Blitar, hari ini merilis data sebanyak 190 ODR dan 57 ODP. Dengan rincian sebanyak 8 orang sudah selesai masa pemantauannya dan 52 orang masih dalam masa pemantauan.
"PDP di Kota Blitar tercatat satu, lelaki warga Kecamatan Sukorejo," jawab Jubir GTPPC-19 Pemkot Blitar, Muhlis.
Menurut Muhlis, kondisi Blitar yang sudah masuk zona merah, belum meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya social dan phsical distancing. Ini bisa terlihat dari semakin banyaknya jumlah warga yang ODR.
"Traffic warga masuk masih tinggi. Masih banyak yang baru pulang dari wilayah terpapar. Kemarin yang berinteraksi dengan pasien positif juga masuk ODR. Tapi mereka sadar diri melaporkan ke call center sehingga memudahkan kami untuk tracing," pungkasnya.
Diketahui, satu pasien positif merupakan perempuan 28 tahun warga Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Menantu Sekda Pemkab Blitar ini tinggal di Bogor dan baru pulang ke Blitar pada 20 Maret lalu. Namun tiba di Kota Blitar, yang bersangkutan menuju rumah orang tuanya di Kecamatan Kepanjenkidul. Saat ini pasien positif corona masih dirawat di RS Pare Kediri.
Sedangkan dua PDP, merupakan petugas layanan calon haji 2020 dari Kemenag Kabupaten Blitar. Mereka baru mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo pada 9-18 Maret 2020. Dan satunya adalah dokter wanita warga Kecamatan Srengat. (iwd/iwd)