Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Madiun untuk memerangi virus Corona (Covid-19). Salah satunya melakukan upaya sosialisasi bagi masyarakat agar wajib menjalankan kebijakan social distancing secara maksimal.
Karenanya, Pemerintah Kota Madiun terus berupaya memahamkan masyarakat dengan melakukan imbauan secara langsung. Wali Kota Madiun Maidi berharap himbauan juga dilakukan kepada pedagang di Kota pecel tersebut.
"Karena yang jadi tempat berkerumun itu di warung-warung, pemiliknya juga harus ikut mengimbau masyarakat. Masyarakat boleh beli tapi jangan nongkrong-nongkrong,'' kata Wali Kota, Maidi kepada detikcom, Rabu (25/3/2020).
Menginstruksikan kepada para pedagang, kata Maidi, yakni jika masih buka untuk tidak menyediakan kursi. Artinya, barang yang beli harus dibungkus dan langsung kembali pulang.
"Masyarakat sudah kami imbau. Kalau masih ada yang seperti itu (buka), ya pemilik warungnya yang kita minta untuk tidak menyediakan meja dan kursi ataupun tikar. Langsung dibungkus," kata Maidi.
Maidi mengatakan kebijakan itu juga ditujukan kepada pedagang dan pengunjung, mengingat masih adanya masyarakat yang membandel. Hal itu dibuktikan dari hasil operasi kerumunan, Senin (23/3) malam. Wali Kota Maidi yang turun bersama petugas gabungan masih menemukan masyarakat sedang nongkrong.
Maidi mengakui warga kota pendekar ini memang harus diberikan penegasan. Sebab, masih banyak yang menganggap remeh virus Covid-19.
"Orang yang terjangkit bisa saja tidak muncul gejala. Artinya, yang terlihat sehat bisa saja sakit dan berpotensi menularkan kepada yang lain. Gejala baru terlihat setelah 14 hari. Karenanya, penting untuk membatasi aktivitas selama kurun waktu dua pekan tersebut," papar Maidi.
Maidi memaparkan Pemkot Madiun sudah dan terus berupaya menekan penyebaran virus yang eprtama kali terdeteksi dari Wuhan, China tersebut. Setiap kendaraan yang masuk sudah dilakukan penyemprotan disinfektan di titik perbatasan.
"Tim gugus tugas juga terus berkeliling melakukan imbauan dan tindakan langsung. Kota Madiun masih zero corona sampai saat ini. Hal itu harus terus dipertahankan. Hanya, butuh peran serta masyarakat," paparnya.
"Masyarakat harus disiplin dan mengikuti semua instruksi pemerintah. Upaya ini akan sia-sia kalau masyarakatnya tidak disiplin. Penjualnya juga harus menjaga kesehatan diri. Pakai masker dan selalu siap sabun atau hand sanitizer," kata Maidi.
Catet! Ini Waktu Berjemur yang Baik:
Kreatif di Tengah Perang Lawan Corona
Saat ini melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Wali Kota Maidi juga meminta untuk kreatif mengantisipasi kelangkaan disinfektan.
Kini Pemkot Madiun mempunyai senjata baru untuk melawan virus corona (covid-19). Melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, dibuatlah cairan disinfektan yang sederhana.
Proses pembuatan cairan disinfektan yang berlangsung di kantor Dinkes KB Kota Madiun, tidak memerlukan ahli kimia. Kandungan cairan untuk disinfektan ini dapat ditiru dengan mudah oleh masyarakat.
"Yakni, cukup dengan 95 cc Bayclin ditambah air hingga total volumenya mencapai 1 liter. Untuk pembuatan disinfektan ini, kami memakai larutan klorin dengan konsentrasi 0,05 persen. Caranya dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut,'' tutur Kepala Dinkes KB Kota Madiun dr. Agung Sulistya Wardhani.
Wardani mengungkapkan, sebenarnya tidak harus Bayclin. Merk lain juga ada yang bisa digunakan. Namun, yang harus diperhatikan adalah kandungan natrium klorida di dalamnya. Misalnya, kandungan natrium kloridanya 5 persen, maka harus dijadikan konsentrasi 0,05 persen dengan cara ditambahkan air.
Tidak hanya mengedukasi masyarakat, upaya ini juga dilakukan untuk persiapan kegiatan yang dilaksanakan Pemkot Madiun, untuk sterilisasi sejumlah fasilitas umum akan disemprot menggunakan cairan disinfektan ini.
"Ini juga untuk bahan disinfektan untuk penyemprot di antaranya, bus sekolah, angkutan kota, dan kendaraan TNI/Polri," kata Wardhani.
Wardhani pun berharap, masyarakat turut membantu upaya pemerintah dalam memberantas corona. Yakni, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta menerapkan social distancing.
"Kita tidak tahu apa yang menempel di tangan kita. Maka, upaya antisipasi harus tetap dilakukan. Tidak boleh panik, tapi tetap waspada," tandasnya.
![]() |
Tutup Pasar Burung
Upaya lain dalam pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus korona (Covid-19) oleh Pemkot Madiun melalui Dinas Perdagangan dengan menutup sementara kegiatan pasar minggu yang biasa digelar di Pasar Burung Srijaya, Kota Madiun.
Pengumuman tersebut berlaku sejak diturunkannya surat edaran resmi dari Dinas Perdagangan dan sosialisasi langsung dari dinas terkait kepada masyarakat yang ada di sekitar pasar, pada Jumat (20/3).
"Ya ditutup sementara untuk antisipasi corona. Ini semua demi kenyamanan dan keselamatan kita bersama. Untuk sementara, kegiatan pasar minggu di Pasar Burung Srijaya ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut," jelas Kepala Dinas Perdagangan Gaguk Hariyono.
Hal tersebut harus dilakukan mengingat setiap kegiatan pasar minggu, mobilitas masyarakat yang datang ke pasar meningkat. Maka dari itu, untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk kebijakan tersebut diambil.
"Langkah ini juga untuk menindaklanjuti instruksi pemerintah yang harus menerapkan social distancing. Kalau masyarakat berkumpul dalam satu tempat dalam waktu yang lama, potensi menyebarnya virus makin besar," ungkap Gaguk.
Pihaknya berharap dengan langkah ini, masyarakat mampu memahami dan lebih mawas diri bisa menjaga kesehatan dengan menghindari tempat-tempat ramai untuk sementara waktu.