Jumlah Pengunjung Turun, Pengelola Wisata di Blitar Merugi Dampak Corona

Jumlah Pengunjung Turun, Pengelola Wisata di Blitar Merugi Dampak Corona

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 21 Mar 2020 13:09 WIB
Kampung Coklat
Kampung Coklat (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar - Pemkab Blitar mengimbau menutup lokasi wisata mulai Sabtu (21/3/2020). Namun pelaku usaha sudah menangguk kerugian dampak merebaknya virus corona. Ini karena jumlah kunjungan wisata turun hingga 50 persen tiap hari.

Seperti yang terpantau di destinasi wisata ikon Kabupaten Blitar, Kampung Coklat. Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan yang biasanya dibanjiri puluhan bus membawa rombongan dari berbagai daerah, mulai lengang sejak sepekan.

Direktur Pengembangan Bisnis Kampung Coklat, Akhsin Al Fata mengatakan, sejak sepekan ini jumlah pengunjung menurun sampai 50 persen. Rombongan dari luar kota, sudah tidak ada sejak hari Rabu (18/3).

"Kampung coklat itu rata-rata pengunjungnya 2500 orang per hari. Namun sepekan ini turun hanya 900 orang per hari dan makin sedikit mendekati hari ini," kata Aksin kepada detikcom, Sabtu (21/3/2020).

Dari jumlah itu, lanjutnya, mayoritas pengunjung berasal dari Blitar Raya. Kampung Coklat juga belum memutuskan akan menutup total lokasi usahanya, dengan pertimbangan melihat dahulu kondisi di Blitar Raya.

Pemeriksaan thermal gun/Pemeriksaan thermal gun/ Foto: Erliana Riady

"Belum ditutup saja kami sudah merugi. Dengan ilustrasi perhitungan, kalau sehari ada 2.500 pengunjung, omzet kami mencapai Rp 250 juta. Nah ini tinggal 900 pengunjung dan omzet kami tinggal Rp 90 juta. Kalau ditutup total, biaya operasional tetap kami keluarkan per hari Rp 30 juta. Jadi estimasi kerugian akibat penutupan hampir Rp 1 miliar dalam sebulan," ulasnya.

Akhsin mengaku, managemen Kampung Coklat telah menyiapkan dana dalam kondisi darurat untuk survive. Namun bagaimana dengan pelaku usaha yang minim modal atau bahkan permodalan yang mengandalkan loan atau pinjaman dari bank.

Menurut Akhsin, pemerintah seharusnya juga menyiapkan kompensasi atas kebijakan yang diterbitkan. Karena dampak penutupan lokasi wisata, paling berat dirasakan oleh pelaku usaha kecil berbasis masyarakat.

"Tidak hanya kami pengelola tempat wisata yang terdampak. Tapi juga pelaku UMKM yang produksinya kami jual di sini. Apalagi kalau produksinya pendek masa kadaluwarsanya. Sementara mereka gak bisa jualan sekarang," imbuhnya.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah seharusnya menyiapkan beberapa instrumen kebijakan untuk menyelamatkan usaha kecil masyarakat ini. Seperti penangguhan pembayaran cicilan kredit perbankan dan pembayaran pajak.

"Utamanya ketika Blitar sudah dinyatakan clear dari covid-19. Di masa transisi ini, waktunya lebih lama dibanding ketika menutup lokasi wisata. Kami butuh modal dan pemberitaan yang masif untuk mengundang kembali para pengunjung ke lokasi wisata di Blitar ini," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.