Informasi yang dihimpun, 12 rumah warga dan 1 mushala di Dusun Garangan, Desa Sudangan, Kecamatan Glagah. Selain itu, hujan disertai angin ini juga merusak 8 rumah warga di Desa Wangen, Kecamatan Glagah.
"Kejadian sekitar Sabtu dini hari tadi, saat itu kondisi sedang hujan meski tidak lebat dan disertai angin yang sangat kencang," kata Kepala Desa Sudangan, Abdul Rochim kepada wartawan.
Rochim mengungkapkan, angin kencang yang menyertai hujan tersebut langsung menyapu atap rumah warga sehingga banyak atap rumah warga beterbangan. Kebanyakan, kata Rochim, rumah warga rusak akibat genting dan asbes diterjang angin.
"Untuk mushala yang rusak bagian terasnya yang atapnya juga porak poranda kena angin," jelasnya.
Kerusakan terparah, menurut Rochim, terjadi di rumah milik Bashori dan Ajib. Di salah satu rumah ini, ada tembok rumah yang roboh akibat terjangan angin. "Kalau hujannya memang tidak deras, tapi saat hujan itu disertai angin kencang sehingga menerbangkan atap rumah," ucapnya.
Camat Glagah Suwignyo membenarkan kejadian ini. Selain di Desa Sudangan, tambah Suwignyo, hujan disertai angin juga menerjang Desa Wangen. "Di dua desa ini kerusakan akibat angin kencang ini terjadi di bagian atap rumah," jelas Suwignyo.
Saat ini, Forkopimcam bersama masyarakat berusaha memperbaiki rumah dan mushala yang mengalami kerusakan. Kejadian ini, juga sudah dilaporkan ke dinas terkait untuk agar mendapat bantuan. "Kerugian akibat kejadian ini, dari perkiraan kami lebih dari Rp. 50 juta, untuk korban jiwa tidak ada," pungkasnya. (fat/fat)