Pemkot Surabaya terus mengintensifkan dan memasifkan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penularan virus corona. Ada 300 alat penyemprot yang dibagikan kepada kecamatan hingga tingkat RW.
"Dengan dibagikannya 300 alat penyemprot baru ini, maka kami harapkan penyemprotan disinfektan bisa semakin masif hingga ke tingkat RW. Sehingga diharapkan tidak ada yang tertinggal," kata Kepala BPB Linmas Surabaya Eddy Christijanto saat berada di Balai Kota, Jumat (20/3/2020).
Selain itu juga disiapkan profil tank ukuran 700-800 liter. Pihak kecamatan hingga RW akan mencampur cairan disinfektan dalam air di profil tank itu.
"Pihak kecamatan dan kelurahan sudah kami beri pengarahan terkait ukuran kadarnya pada saat mencampur disinfektan itu," imbuhnya.
Menurutnya, setiap kecamatan dan kelurahan mendapat alat yang berbeda. Untuk kelurahan diberi dua sampai tiga alat. Sementara RW satu sampai dua alat.
Tambah 60 Kasus, Pasien Positif Corona Jadi 369 Orang:
"Yang pasti, setiap kelurahan kami bagikan satu alat penyemprot baru beserta profil tanknya," tegasnya.
Kemudian ada banyak lokasi atau sasaran penyemprotan yang dianjurkan. Yakni tempat ibadah, sekolah, perkantoran, Balai RT/RW/Pos Kamling, taman bermain (mainan anak), Pasar Krempyeng, Sentra PKL, gang-gang kampung, kos-kosan, warkop dan warnet, dan depot atau rumah.
"Sedangkan obyek yang harus disemprot adalah pegangan pintu, ruangan atau gudang, pegangan tangga, kursi dan meja, plafond an lantainya, dan toilet-toiletnya," paparnya.
Eddy memastikan, penyemprotan secara massif akan terus dilakukan di berbagai titik kota sampai dinyatakan aman. Harapannya, masyarakat bisa lebih aktif untuk mengusulkan lokasi-lokasi mana saja yang harus disemprot.
"Mari bersama-sama melawan virus Covid-19 ini," pungkasnya.