"Penyemprotan cairan pertama kali kami lakukan pada tanggal 4 Maret 2020 sebagai upaya awal dalam pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19. Penyemprotan disinfektan dilakukan terhadap seluruh sarana dan fasilitas yang bersentuhan langsung dengan pengguna jasa kebandarudaraan," kata General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Didik Suryanto, Jumat (20/3/2020)
Fasilitas yang menjadi sasaran penyemprotan adalah tempat yang sering disentuh para pengguna jasa kebandarudaraan. Di antaranya adalah area check in, troli, toilet, lift, area conveyor, dan seluruh fasilitas di ruang tunggu yang masuk ke dalam terminal baik kedatangan maupun keberangkatan.
Upaya pengawasan dan pemantauan pencegahan penyebaran Covid-19 di bandara yang telah berjalan adalah penggunaan 3 unit thermal scanner yang terletak masing-masing 1 unit di kedatangan internasional Terminal 2 (T2), kedatangan domestik Terminal 1 (T1), dan kedatangan domestik di Terminal 2 (T2) untuk memindai suhu tubuh para penumpang.
Sedangkan untuk penumpang yang akan berangkat dan petugas bandara akan diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermal gun saat akan memasuki SCP (screening check point) 1. Disediakan pula cairan pembersih tangan untuk para penumpang yang tersebar di 10 titik Terminal 1 (T1) dan 18 titik di Terminal 2 (T2).
Kemudian upaya pencegahan dari sisi internal adalah penggunaan masker dan menyediakan cairan pembersih tangan untuk petugas bandara serta mengimbau untuk mitra usaha agar menyediakan cairan pembersih tangan di masing-masing gerai.
Selain itu upaya tambahan lainnya yang dilakukan dalam pencegahan mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19) yaitu pemberlakukan program social distancing_ di area pelayanan publik di bandara baik Terminal 1 (T1) maupun Terminal 2(T2) yang diberlakukan sejak 18 Maret 2020.
"Social distancing ini bertujuan meminimalisir potensi penularan Covid-19 di area publik yang ada di bandara. Adapun konsep social distancing yang dimaksud yaitu upaya pengaturan jarak minimal satu meter antar orang di area pelayanan publik dengan menempelkan stiker panduan jarak," tambah Didik.
Social distancing di Bandara Juanda dimulai dari antrian SCP 1, antrian check in, area pemeriksaan tiket penerbangan dan tempat duduk di ruang tunggu yang diatur berjarak satu kursi kosong dengan kursi terisi lainnya. Untuk penerapannya telah terpasang garis kuning dengan jarak 1 meter di masing-masing area.
Didik menegaskan bahwa penerapan social distancing bertujuan demi kebaikan bersama untuk melindungi diri masing-masing.
"Kami juga menghimbau kepada pengguna jasa kebandarudaraan untuk dapat displin mengikuti imbauan ini agar dapat meminimalisir potensi penyebaran Covid-19 dan menjaga kenyaman publik di tengah kondisi pandemi seperti ini," tegas Didik.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya Muhammad Budi Hidayat, menjelaskan bahwa cairan disinfektan diharapkan mampu membunuh bakteri dan virus sehingga dapat memperlambat laju penyebaran virus corona.
"Cairan disinfektan yang digunakan dalam penyemprotan ini mengandung hipoklorit, fenol, benzalkonium klorida, N (3-aminopropyl) N dodecylpropane-1, 3 diamine dan hydrogen peroksida dengan 3 alat spray electric, 1 manual spray dan 4 alat DC3 yang semuanya sudah stadar Kementerian Kesehatan," pungkas Budi. (iwd/iwd)