GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Fahmi Alweni mengakui, saat ini pihaknya mengalami keterbatasan petugas dan peralatan pemantauan virus COVID-19.
"Tentu peralatan dan petugas saat ini tidak mampu melakukan pengawasan terhadap gelombang penumpang dari Bali ke Jawa saat menjelang Nyepi nanti," ujarnya kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Pada arus mudik Nyepi 2019 lalu, tercatat sekitar 111.700 penumpang yang meninggalkan Bali selama tanggal 3 hingga 7 Maret 2019. Kendaraan roda dua tercatat ada sekitar 12.400 kendaraan. Kemudian roda empat 15.800 kendaraan.
Oleh karena itu pihaknya menghimbau masyarakat pengguna jasa penyeberangan agar lebih menjaga diri.
"Kami mengimbau saja kepada pengguna jasa, alangkah baiknya tidak sesering mungkin menyentuh benda-benda yang sering disentuh oleh orang. Kemudian sesering mungkin melakukan cuci tangan, menjaga kebersihan. Pada saat di atas kapal akan disediakan sabun dan aliran air yang lancar," tegasnya.
Mengenai imbauan pemerintah untuk menghindari kerumunan orang, Fahmi mengaku tidak bisa membatasi jumlah penumpang kapal. Pihaknya lebih memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga jarak dengan penumpang yang lain.
"Kami akan melakukan sosialisasi agar jarak duduk itu agar lebih dijaga. Hindari kontak tubuh," imbaunya.
Saat ini, arus penumpang dari Bali sudah berangsur-angsur meningkat sejak beberapa hari lalu. Namun tidak dijelaskan besaran peningkatannya. Fahmi menyebut yang justru diantisipasi adalah arus balik yang akan kembali ke Bali usai Nyepi.
"Di sini akan kami siapkan tempat-tempat berteduh untuk masyarakat yang akan kembali ke Denpasar," pungkasnya. (iwd/iwd)