Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku pihaknya telah melakukan komunikasi dengan sejumlah pabrik yang memproduksi masker, hand sanitizer hingga Alat Pelindung Diri (APD).
"Jadi begini kita memastikan ke pabrik prodiksi untuk bisa memenuhi kebutuhan di musim di mana kita harus melakukan pencegahan Covid-19, bahwa kita ingin pastikan ada masker yang diproduksi. Kita akan mengkomunikasikan untuk pemprov apa dapat kuota untuk membeli harian," kata Khofifah usai mendatangi salah satu pabrik masker di kawasan Romokalisari, Surabaya, Kamis (19/3/2020).
Khofifah menyebut pabrik yang didatangi bisa mempacking lima biji masker dalam satu bungkus. Bila Pemprov Jatim bisa mendapat kuota yang terpenuhi dari pabrik tersebut, rencananya masker akan dibagikan kepada pedagang hingga tukang becak dan ojek.
"Packaging itu menjadi solusi, karena pemprov ingin membagikan masker untuk para pedagang, tukang becak, ojek juga. Kita ingin memberi perlindungan kepada mereka para pekerja," jelasnya.
Terkait kuota yang diinginkan pemprov, Khofifah belum menyebut secara detail. Pada saat ini, kedatangannya untuk mencocokkan seberapa besar pabrik bisa menyediakan kuota kepada pemprov.
"Ini masih memastikan. Nantinya akan kita konfirmasi ulang. Disperindag Jatim juga sudah melakukan kunjungan ke 7 pabrik berbeda untuk mengecek kesediannya. Selain masker, sarung tangan dan hand sanitizer akan kita bagikan," tandasnya.
Mantan Mensos RI ini menambahkan bahwa penggunaan masker ditujukan kepada orang yang sakit.
"Kalau masker kan sebetulnya untuk orang sakit. Tapi masing-masing ingin memproteksi dirinya. Masker juga harus digunakan mereka yang memberi layanan ke pasien. Kita sama-sama ikthiar untuk memberi perlindungan kepada masyarakat Jatim," pungkasnya. (fat/fat)