Sebuah solusi cerdas dilakukan RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar. Mereka cepat tanggap dengan kondisi langkanya stok masker. Rumah sakit plat merah ini, langsung membuat masker sendiri dari kain dengan standart kelaikan untuk menghambat penyebaran virus corona.
Mereka memang tidak mengerjakannya sendiri. Seorang penjahit dipilih untuk memproduksi massal masker kain ini. Namun pemilihan bahan kain dan pola penjahitan ditentukan tim medis agar manfaatnya sama dengan masker disposible di pasaran.
Kasi SDM dan Alat Medis RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Triwahyuning Rahmawati menceritakan, pandemi corona yang sudah menjadi bencana nasional membuat stok masker langka Bahkan pabrikpun kosong. Sehingga stok masker disposible (masker untuk layanan bedah) mereka makin menipis.
"Kalau biasanya datang 100 box, sekarang dapat 10 box saja sudah bersyukur. Nah kondisi seperti ini, stok masker disposible benar-benar kami peruntukkan bagi tim medis di ruangan hight risk atau resiko tinggi. Sedangkan selain di ruangan itu, tim medis yang juga terpapar bakteri atau virus pasien akhirnya kami siasati dengan pengadaan masker kain," tutur Naning, panggilan akrabnya, kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).
Bahan dan bentuk masker kain ini, lanjutnya, dibuat hampir sama dengan masker disposible. Kain dibuat dua layer atau lapis dan dijahit dengan dua floy (wiru). Karena dibuatnya floy inilah tempat bakteri atau virus tertangkap.
Tonton juga Erick Thohir: BUMN Akan Produksi 6 Juta Masker :
Menurut Naning, pihaknya mulai menggunakan masker kain sejak satu pekan yang lalu. Pada awal pembuatan, penjahit menggunakan kain oxford. Namun seiring makin susahnya mendapat kain oxford, penjahit kemudian menggantinya dengan kain kaos combed.
"Kalau dibandingkan dengan masker disposible, fungsi masker kain ini hampir sama ya. Menurut saya laik juga. Karena ukuran partikel virus covid-19 sendiri saat ini masih pro dan kontra. Ada beberapa literatur yang bilang lebih besar dari virus TBC. Jadi untuk screening awal sih masih dimungkinkan," paparnya.
Naning menambahkan, harganya juga sama dengan harga normal masker disposible, Rp 2000 per buah. Namun harga masker disposible saat ini melonjak tinggi. Keunggulan masker kain ini, bisa dipakai ulang dengan mencucinya (re-use).
![]() |
Data yang dihimpun detikcom, kebutuhan masker disposible di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sendiri rata-rata sebanyak 100 box per bulan. Ketersediaan masker ini merupakan alat pelindung terutama dalam proses persalinan dan tindakan operasi. Dengan menyiasati membuat masker kain, RSUD Ngudi Waluyo mengupayakan tidak ada tindakan medis yang terpaksa ditunda, seperti yang dialami beberapa rumah sakit yang kehabisan stok masker.
"Stok masker disposible kami aman sampai tiga bulan ke depan. Semoga wabah covid-19 segera berakhir dan stok masker kembali normal," pungkasnya.