.webp)
Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Karno di Blitar, ditutup mulai 16 sampai 29 Maret mendatang. Penutupan ini menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kepala UPT Perpusnas Bung Karno, Yanti Sukmarini mengatakan, penutupan layanan di destinasi wisata edukasi ini juga merujuk pada surat edaran Sekretaris Utama Perpusnas RI nomor 2731/KPG.10.003/2020. Yakni tentang upaya mengeliminir penyebaran dan penularan virus corona.
"Merujuk pada kedua instruksi itu, maka Perpusnas Bung Karno kami tutup selama dua pekan. Setelah tanggal 29 Maret 2020, kami akan melihat kembali bagaimana kondisi di Blitar dan wilayah lain yang pandemi corona. Karena pengunjung di sini tak hanya warga Blitar, namun seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan wisman luar negeri juga," tutur Yanti kepada detikcom, Selasa (17/3/2020).
 Foto: Istimewa |
Layanan yang ditutup yakni kunjungan ke Perpusnas BK dan peminjaman koleksi buku secara manual. Sedangkan pemanfaatan materi bacaan secara online masih tetap aktif di beberapa situs Perpusnas RI.
"Bagi peminjam buku yang waktunya mengembalikan, bisa diperpanjang sampai tanggal 30 Maret mendatang," imbuhnya.
Tonton juga 17 Tempat Wisata Jakarta Ditutup karena Corona :
Perpusnas Proklamator BK memiliki koleksi buku 243.245 eksemplar, koleksi non buku 279 buah dan koleksi multimedia 1600 buah. Buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB, perpustakaan yang berdampingan dengan Makam Bung Karno ini selalu dipadati pengunjung.
Jumlah pengunjung Perpusnas BK rata-rata sebanyak 4.389 orang per hari. Berdasarkan data 2019, sebanyak 1.578.893 orang telah melihat beragam koleksi tentang Bung Karno di tempat yang berdiri di atas tanah seluas 11.344 meter persegi itu.
Walaupun Perpusnas BK ditutup, namun Pemkot Blitar tetap membuka Makam Bung Karno (MBK). Lokasi wisata sejarah ini tetap bisa dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah.
"Makam Bung Karno tetap kami buka. Hanya perlu disemprot desinfektan, disediakan hand sanitizer dan masker agar pengunjung tetap merasa aman," kata Plt Wali Kota Blitar, Santoso.
