Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mempercepat ekskavasi Candi Keboireng, Pasuruan. Upaya itu dilakukan mempertimbangkan anjuran pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Pada prinsipnya pekerjaan sesuai target, sudah selesai. Kita memang segerakan pekerjaan mempertimbangkan anjuran pemerintah terkait dengan bencana corona," kata Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog BPCB Jatim, Senin (16/3/2020).
Ekskavasi Candi Keboireng dijadwalkan berakhir pada 18 Maret. Namun hari ini ekskavasi sudah tuntas.
"Sudah selesai. Kita sudah membuka semua kotak di halaman candi. Ada 18 kotak masing-masing 4 x 4 meter," terang Wicaksono yang juga ketua tim ekskavasi.
Langkah selanjutnya, BPCB akan melakukan studi teknis pemugaran. Hasil studi teknis akan menentukan candi dipugar atau dibiarkan. Jika tidak memungkinkan dipugar, atraksi yang ditampilkan yakni reruntuhan candi.
"Kita koordinasi dulu dengan tim studi teknis. Kita menyesuaikan jadwalnya," terang Wicaksono.
Sambil menunggu tim studi teknis, BPCB akan membuat atap pelindung di seluruh hasil kotak ekskavasi. "Atap pelindung akan dibantu Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan," imbuhnya.
Selama ekskavasi yang dilakukan mulai 3 Maret, tim menemukan banyak benda penting terkait Candi Keboireng. Temuan tersebut antara lain kepala kala, bangunan mandapa dan perwara, sejumlah relief hingga koin.
"Semua temuan akan kita inventarisir. Banyak temuan penting selama ekskavasi," lanjut Wicaksono.
Candi Keboireng berada di Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Ekskavasi dilakukan setelah temuan arca kepala kala yang tampak saat tanah tergerus air hujan, Sabtu (29/2).
Candi Keboireng merupakan candi pendharmaan yang diyakini peninggalan Majapahit. Kompleks Candi Keboireng terdiri dari satu bangunan induk yang dikelilingi beberapa bangunan pelengkap.
Candi yang ditemukan pada 1983 ini sudah mengalami keruntuhan. Sebagian besar runtuhan batu bangunan masih berada di lokasi, sejumlah temuan lainnya disimpan di Museum Trowulan.