Mengantisipasi penyebaran virus corona, sejumlah universitas baik negeri maupun swasta menerapkan kuliah online. Di Surabaya, ada empat perguruan tinggi negeri dan dua swasta.
Di antaranya Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) hingga Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Universitas Dinamika (Undika) Surabaya dan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya.
Undika melalui surat rektor No.028-a/KTR-01/III/2020 mengubah kuliah tatap muka menjadi sistem online melalui aplikasi brilian untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Aplikasi brilian itu dapat melakukan tatap muka dengan video atau chating kepada mahasiswa dengan dosen.
"Jadi yang seharusnya besok (Senin 16 Maret 2020) perkuliahan mulai masuk, kami putuskan untuk melakukan perkuliahan secara daring dari rumah masing-masing," kata Rektor Undika Budi Jatmiko, Senin (16/3/2020).
Kegiatan belajar secara daring ini akan berlangsung selama dua pekan, terhitung 16 sampai 27 Maret 2020. Jika selama dua minggu mendatang kondisi sudah membaik dan memungkinkan, maka perkuliahan kuliah tatap muka bisa dilakukan dengan cara Blended Learning.
Selama dua minggu secara daring tersebut, Prof Budi menjelaskan semua presensi mahasiswa dianggap hadir. Ia juga menghimbau agar seluruh karyawan, mahasiswa dan juga pengajar Undika agar tidak datang ke kampus atau keluar rumah jika tengah sakit, khususnya sakit dengan gejala corona.
"Dan bagi karyawan yang tetap beraktivitas seperti biasa untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," ujarnya.
Selama dua minggu mendatang Undika akan melakukan sterilisasi semua gedung dan ruangan. Agar saat mahasiswa mulai kuliah secara tatap muka dalam kondisi ruangan bersih.
Terhitung sejak Senin, 16 Maret 2020 Untag Surabaya juga mengubah kegiatan perkuliahan tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sampai sepekan. Berdasarkan surat edaran Rektor Untag Surabaya Nomor: 0503/K/Um/III/2020 butir ketiga tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Infeksi COVID-19 di Lingkungan Untag Surabaya.
"Terhitung mulai tanggal 16 sampai 21 Maret 2020 Untag Surabaya mengubah KBM dalam bentuk tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh," kata Rektor Untag Mulyanto Nugroho.
PJJ dilakukan melalui fasilitas Siakad Untag Surabaya, program E-Learning Untag Surabaya, mailing list, whatsapp group, skype atau sejenisnya. Sementara kegiatan praktikum bakal dilaksanakan dengan pemberian tugas.
"Kami mengimbau sivitas akademika Untag Surabaya untuk membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," kata Mulyanto.
Selain itu, Untag juga melakukan penyemprotan disinfektan sejak 16 hingga 17 maret yang dimulai pada 08.00 WIB sampai 13.00 WIB. Mulai dari Gedung I Pasca Sarjana dengan total 26 ruang, 7 ruang Fakultas dan seluruh ruang perkantoran administrasi, kantin, lapangan olahraga hingga Masjid Baitul Fikri.
Kegiatan sterilisasi ini dilakukan dari pihak internal Biro Non Akademik Bagian Sarana Pemeliharaan (Sarpem) yang sudah konsultasi dengan call center Dinas Kesehatan kota Surabaya.
"Kalau ditotal seluruh ruang kuliah ada 114 Ruang. Penyemprotan yang dilakukan pada hari ini merupakan salah satu upaya atau suatu bentuk kewaspaadaan terhadap penyebaran virus corona," kata Wakil Rektor II Abdul Halik.
"Kegiatan penyemprotan yang menggunakan disinfektan ini akan dilanjut lagi besok, selagi mahasiswa belajar menggunakan metode PJJ", pungkasnya.