Dikatakan Khofifah, persediaan saat ini mencukupi hingga puasa dan lebaran. Biasanya, kata Khofifah, pada bulan puasa dan lebaran mengalami peningkatan harga sehingga Pemprov melakukan antisipasi terjadinya peningkatan harga gula sebab saat ini harga gula di pasaran mengalami kenaikan meskipun naiknya tidak signifikan.
"Kebutuhan gula di Jatim mencapai 37 ribu ton. Sementara musim giling produksi gula di Jatim baru dilakukan awal Juni. Jika dirata-rata mulai pertengahan Maret hingga pertengahan Juni 2020 kebutuhan gula mencapai 109 ribu ton. Jadi, ada kekosongan pada pertengahan Maret, April, Mei sampai pertengahan Juni," kata Khofifah di lokasi, Minggu (15/3/2020).
Khofifah mengatakan pihaknya juga berencana akan melakukan percepatan impor gula untuk mengantisipasi peningkatan permintaan menjelang puasa dan lebaran Idul Fitri. Kebutuhan pasokan gula di Jatim, imbuh Khofifah, diperkirakan mencapai 109 ribu ton hingga pertengahan Juni mendatang dan angka kebutuhan tersebut bisa meningkat menyusul datangnya Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Tingginya kebutuhan ini dikhawatirkan akan terus mempengaruhi harga gula di Jatim jika tidak segera dilakukan percepatan impor. Karena itu kita sudah bersurat dan berkoordinasi dengan berbagai kementerian untuk bisa memberikan percepatan terkait impor gula," tutur Khofifah.
Baca juga: Mendag Akui Stok Gula Aman, Kok Masih Mahal? |
Saat berkunjung ke PT KTM yang berada di Kecamatan Ngimbang ini, Khofifah meninjau ruangan proses pembuatan gula dan juga tempat pengisian gula curah. Khofifah juga berkesempatan meninjau gudang produksi raw sugar dan pengecekan di tempat penyimpanan gula rafinasi.
Turut mendampingi Khofifah dalam kunjungannya kali ini sejumlah kepala dinas di Pemprov Jatim dan diterima oleh Dirops PT KTM J Agus Susanto, sementara dari Lamongan terlihat Bupati Lamongan Fadeli, Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati, Sekretaris Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendy. (iwd/iwd)