"Ada 18 orang yang diambil (sampel) darahnya untuk diperiksakan ke laboratorium," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Hari Widodo saat dikonfirmasi detikcom, Minggu 16/3/2020).
Selain mengambil sampel darah dari 18 orang yang pernah kontak dengan korban ataupun keluarga. Dinas Kesehatan juga terus melakukan pemantauan warga yang tinggal di sekitar rumah korban di Magetan.
"Ini masih tetap dipantau warga sekitar rumah. Yakni warga yang pernah kontak bisa saja, misal salaman atau berjarak kurang satu meter. Atau juga pernah memegang benda-benda yang kena tubuh ODR," katanya.
Hari mengungkapkan bagi warga yang tinggal satu RW dan mengalami gejala demam ataupun flu untuk melapor dan diperiksakan ke dokter. "Yang mungkin timbul gejala panas, batuk pilek diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," tandasnya.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Magetan telah mengisolasi satu keluarga yang terdiri dari 7 orang. Isolasi itu dilakukan setelah salah satu anggota keluarga tersebut meninggal dunia karena positif Corona.
"Terkait adanya warga Magetan yang meninggal dunia karena virus Corona, oleh Dinkes kemudian keluarganya kami lakukan isolasi," ujar Bupati Magetan Suprawoto saat konferensi pers di Pendopo Surya Graha, Magetan, Sabtu (14/3/2020).
Isolasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, kata Suprawoto, dilakukan di rumah keluarga korban sendiri agar tidak keluar. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontak keluarga dengan warga lain.
"Sudah kami lakukan isolasi agar mereka tidak keluar dari rumah. Termasuk warga tetangga agar tidak mendekati dulu," ujar Suprawoto.
Simak video Jakarta Pusat Penyebaran, Ini Imbauan Penting Anies ke Warga:
(iwd/iwd)