Truk penambang pasir terseret banjir lahar hujan dari Gunung Semeru. Hingga saat ini, truk tersebut belum bisa dievakuasi.
Truk tersebut milik Misrat (40) warga Desa Pandan Arum, Kecamatan Tempeh, Lumajang. Pengangkut pasir itu hanya terseret sejauh sepuluh meter di Sungai Mujur. Namun karena sungai yang meluap, truk tersebut sekilas tampak menyangkut di tengah sungai.
Banjir lahar hujan dari Gunung Semeru terjadi saat Misrat bersama penambang lainnya melakukan aktivitas penambangan pasir di sungai tersebut. Yakni sekitar pukul 16.30 WIB.
Mereka kalang kabut meninggalkan lokasi penambangan pasir untuk menyelamatkan diri. Sedangkan truk milik korban ditinggal di lokasi.
Derasnya banjir membuat truk bernomor polisi L 9303 VD terguling hingga terseret dari lokasi penambangan. "Awalnya kami menambang pasir di Sungai Mujur, namun tiba-tiba banjir dari Gunung Semeru datang. Kami pun akhirnya berusaha menyelamatkan diri," ujar Heri, salah seorang penambang pasir, Jumat (13/3/2020).
"Namun truk milik Pak Misrat ditinggal di lokasi. Karena besarnya banjir akhirnya truk terseret hingga sepuluh meter," imbuhnya.
Petugas BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau para penambang pasir untuk libur ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sebab, dikhawatirkan terjadi banjir lahar hujan dari Gunung Semeru. Seperti yang terjadi saat ini.
"Untuk para penambang pasir tetap waspada dan hati-hati. Jika terjadi hujan untuk berhenti menambang dulu karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar dari Gunung Semeru," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo
Rencananya, truk pasir yang terseret akan dievakuasi Sabtu (14/3). Atau setelah banjir surut.