Mbah Hawati kaget saat melihat uang Rp 45 ribu yang ada di gerobak dagangnya hilang. Yang tersisa hanyalah selembar uang Rp 2 ribuan. Padahal uang itu adalah hasil kerja kerasnya berjualan seharian. Siapa yang mencurinya? Tega banget.
Peristiwa itu dialami Mbah Hawati pada Selasa (10/3) di halaman sebuah masjid di kawasan Dinoyo. Saat itu nenek 73 tahun tersebut sedang salat Zuhur. Dalam rekaman CCTV masjid terlihat ada seseorang berbaju biru mendekati gerobak Mbah Hawati dan mengambil uang yang ada di atas gerobak.
"Pas selesai salat tak cek di laci kok gak ada. Tinggal dua ribuan. Yo wis lah," ujar Mbah Hawati kepada detikcom di rumahnya di Jalan Upajiwa Gang 3 nomor 7, Kamis (13/3/2020).
Mbah Hawati mengatakan uang sebesar itu merupakan hasil jualannya selama sehari mulai pukul 09.00-16.30 WIB. Setiap hari, nenek asal Sampang tersebut mendorong gerobaknya sendiri menyusuri jalanan antara Ngagel dan Dinoyo.
"Saya jualannya mulai pukul 09.00 WIB sampai 16.30 WIB. Siangnya itu biasanya saya selalu istirahat dan sembahyang di masjid. Itu pas hari Selasa (10/3). Pas tak lihat di sorokan (laci) rombong (gerobak) kok gak ada. Kaget tak pikir jatuh. Tapi kan di dalam," tutur Mbah Hawati.
Meski begitu, Mbah Hawati tetap tenang dan tidak panik. Menurutnya saat itu, ia memang melihat beberapa orang sedang leseh-leseh di beranda masjid. Tapi ia tidak berani menuduh.
"Ada orang di sekitar masjid leseh-leseh tiduran. Saya ngga berani nuduh. Cuma saya nyemoni (omong) 'di masjid kok ono maling rek'," ujar Mbah Hawati.
Omongan itu, kata Mbah Hawati, rupanya tidak ditanggapi oleh orang-orang yang sedang lesehan di masjid. Dan ia kemudian memilih pulang. Bagi orang lain uang Rp 45 ribu mungkin kecil. Namun bagi Mbah Hawati uang sebesar itu sangat berarti. Sebab sekali berdagang keuntungan berkisar Rp 45 sampai Rp 50 ribu.
"Ya itu besar buat saya nak. Saya kalau jualan untungnya Rp 50 ribu. Itu kalau gorengannya habis. Gorengan, ya kacang, kerupuk ini milik orang titip sama saya jual Rp 800 saya jual Rp 1.000. Saya cuma ambil untung Rp 200," lanjut nenek asal Sampang itu.
Meski uang hasil jualannya sebesar Rp 45 ribu dicuri, Mbah Hawati mengaku tak mempermasalahkannya. Ia ikhlas dan merelakan sebagai amal.
"Ya ikhlas aja. Anggap amal aja," kata Mbah Hawati.
Menurut Mbah Hawati, uang yang hilang dicuri itu sudah mendapat gantinya. Sebab sejak kabar uangnya dicuri, ada saja yang telah datang menjenguknya dan memberinya uang. Dengan polosnya, Mbah Hawati bertanya-tanya dari mana orang-orang tahu ia telah kecurian. Mbah Hawati tidak tahu bahwa apa yang menimpanya telah menjadi viral di media sosial.
"Nggak tahu kok orang-orang bisa tahu uang saya hilang. Terus banyak yang datang ke sini," tutur Mbah Hawati.