Massa memutuskan tidak bergerak ke Gedung Grahadi karena tak mau berunding dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Namun seorang orator sempat meminta Khoffiah datang menemui massa di frontage.
"Kami menolak bertemu dengan gubernur. Karena gubernur yang dipilih rakyat harus berani datang ke sini. Ngapain kita ke sana (Grahadi)," kata salah seorang orator di atas truk trailer komando yang mereka lintangkan menutup frontage, Rabu (11/3/2020).
Dalam orasi dan deklarasi tolak Omnibus Law, massa juga mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar. Mereka juga akan mogok nasional.
"Kalau kita tidak membatalkan, kita harus kosongkan pabrik-pabrik dan kampus-kampus untuk mogok nasional tanggal 23," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan detikcom, mereka memblokir total Frontage Jalan Ahmad Yani di bawah kawalan ketat polisi. Akibatnya, puluhan kendaraan yang terlanjur masuk frontage tersebut tidak bergerak sama sekali.
Pergerakan massa ke fontage dilakukan setelah mereka puas berorasi di Bundaran Waru selama kurang lebih tiga jam. Di fontage, mereka menggelar deklarasi tolak Omnibus Law.
Saat ini, massa perlahan membubarkan diri. Lalu lintas mulai normal kembali.
Tonton juga Mahfud MD: Omnibus Law Tak Ada Hubungannya dengan China :
(fat/fat)