Gunung Semeru mengalami kenaikan kegempaan. Dalam sehari terjadi 133 letusan di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Rabu (4/3) sejak pukul 00.00-24.00 WIB, terjadi 61 kali letusan di Puncak Mahameru. Namun di hari berikutnya, jumlahnya berlipat.
Berdasarkan data dari pos pengamatan Gunung Semeru, sepanjang Kamis (5/4) terjadi 133 kali letusan. Kemudian dua kali guguran, tiga kali tremor harmonik dan satu kali tektonik jauh.
"Dari data Pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Semeru mengalami 61 kali letusan pada Hari Rabu kemarin dan kemarin ada 133 kali letusan," ujar Wawan Hadi Siswoyo, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Jumat (6/3/2020).
Meski begitu, tidak ada peningkatan status dari Gunung Semeru. Statusnya tetap berada di level II atau waspada.
"Status Gunung Semeru masih level 2 waspada," imbuhnya.
Petugas menghimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di radius satu km. Kemudian sejauh empat km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Sebab wilayah itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Semeru (Jongring Seloko) sebagai jalur luncuran awan panas.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, waspada dan tidak melakukan aktivitas di wilayah sejauh empat km di sektor lereng selatan-tenggara," pungkas Wawan.