Misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim ke Provinsi Riau menembus transaksi Rp 240 miliar. Angka tersebut kemungkinan masih akan terus bertambah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, misi dagang ini dilakukan tidak hanya untuk mencapai angka transaksi tertentu. Tetapi juga untuk mempertemukan trader dengan buyer.
"Ini kan mencoba untuk menemukan trader Jatim dengan buyer asal Riau, begitu juga sebaliknya. Jadi biar mereka melakukan transaksi sendiri, penjajakan sendiri, kita menyediakan wadah di misi dagang ini. Syukur-syukur bila ada kelanjutan di antara buyer dengan trader," kata Khofifah usai acara Misi Dagang Jatim di Hotel Grand Central Pekanbaru, Kamis (5/3/2020).
Khofifah menilai, misi dagang bisa menjadi alternatif dari dampak ekonomi global yang tidak menentu akibat perang dagang hingga wabah Corona. Apalagi, ada kekhawatiran ekonomi Indonesia juga terkoreksi.
"Kita di sini menginisiasi, biar ter-support. Tidak hanya tentang trading saja, tapi pemberdayaan di antara kedua provinsi. Semisal Riau ingin belajar budidaya sapi, bisa ke Jatim, kita tawarkan supaya Riau juga bisa budidaya secara masif," terangnya.
"Tidak hanya transaksi perdagangan juga pemberdayaan masyarakat. Tadi masyarakat Riau tertarik bibit cabai dari Banyuwangi, inilah yang kita inisiasi untuk berkelanjutan dan bersinergi. Itulah guna strong partnership antara provinsi," lanjutnya.
Selain itu, Jatim memiliki deposit dolomit yang besar. Dalam misi dagang tadi, Khofifah menyebut dolomit menjadi salah satu komoditi yang paling diminati. Apalagi Riau memiliki lahan sawit yang besar mencapai 3,4 juta hektare.
Mantan Mensos RI ini menyampaikan, setiap provinsi memang ada saling ketergantungan satu sama lain. Seperti contoh antara Jatim dengan Riau dalam hal sawit. "Sawitnya di sini, pengolahannya di Jatim, ini yang kita kuatkan. Pola-pola ini saling memberi informasi bagi trader dan buyer," lanjutnya.
Khofifah menambahkan, closing misi dagang Jatim bukan berarti transaksi telah selesai. Closing ini hanya bagian dari seremoni saja, namun proses transaksi terus berjalan.
"Yang terkonfirmasi jelang closing angkanya Rp 240 miliar sekian. Tapi dari pengalaman misi dagang sebelumnya, transaksi tetap berjalan di luar forum ini, dan kemungkinan akan terus bertambah," pungkasnya.