Stok Masker di Banyuwangi dan Ponorogo Kosong

Stok Masker di Banyuwangi dan Ponorogo Kosong

Ardian Fanani, Charolin Pebrianti - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 19:10 WIB
Persediaan masker dan hand sanitizer
Persediaan masker kosong di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi - Stok masker dan hand sanitizer di Banyuwangi lenyap di toko dan apotik. Hal ini diduga menyusul kepanikan masyarakat terkait penyebaran wabah virus corona.

Pantauan detikcom di sejumlah Apotek dan minimarket di Banyuwangi sudah tidak lagi menjual masker dan hand sanitizer. Bahkan, hilangnya masker dan hand sanitizer itu berlangsung lebih dari 1 bulan. Salah satunya di minimarket di Jln Kolonel Sugiono, Banyuwangi.

"Sudah satu bulan ini tidak ada. Sejak ramai corona di luar negeri. Tapi kalau hand sanitizer baru sekitar dua mingguan ini," kata Yuyun Wahyuni pengelola sebuah , Kamis (5/3/2020).

Pihaknya sudah melakukan pemesanan ke supplier. Namun hingga saat ini belum ada. Hingga akhirnya dirinya terpaksa menempelkan pengumuman kosongnya stok masker dan hand sanitizer itu di depan toko. Karena, setiap hari selalu ada konsumen yang datang mencari masker dan hand sanitizer.

Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta masyarakat tidak panik dengan adanya wabah virus Corona. Sejak merebaknya wabah corona di dunia, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait penanganannya.

Polres Jakarta Utara Tangkap Dua Pelaku Penimbun Masker:

[Gambas:Video 20detik]



Anas meminta seluruh puskesmas mulai menggencar mensosialisasikan upaya preventif agar tidak mudah terinfeksi virus corona. Salah satunya dengan menjaga pola hidup sehat.

"Kami yakinkan warga juga bahwa menghadapi corona ini tidak cukup hanya dengan masker, namun yang lebih penting adalah menjaga imunitas tubuh. Sering berolah raga, konsumsi sayur dan buah yang banyak, serta istirahat yang cukup agar tubuh kita selalu fit, sehingga tidak mudah terjangkit virus maupun penyakit lainnya," ujarnya.

Polisi Ponorogo sidak distributor masker/Polisi Ponorogo sidak distributor masker/ Foto: Charolin Pebrianti

Sementara polisi Ponorogo melakukan sidak di tiga lokasi, 2 apotek dan satu CV distributor obat dan masker. Hasilnya, stok masker di Ponorogo kosong. Bahkan harga hand sanitizer melonjak 3 kali lipat dari awalnya Rp 30 ribu menjadi Rp 90 ribu per 500 mililiter.

"Permintaan meningkat sejak bulan Januari akhir sampai sekarang kosong, selain kosong harganya juga naik," ujar admin gudang, Leticia.

Leticia menambahkan harga masker awalnya Rp 25 ribu isi 50, sekarang harganya menjadi Rp 100 ribu. Sedangkan hand sanitizer, dari semula Rp 30 ribu menjadi Rp 90 ribu per 500 mililiter.

Sementara Wakapolres Ponorogo Kompol Indah Wahyuni menambahkan hasil sidak di tiga lokasi, 2 apotek dan satu gudang, stok masker kosong bahkan hand sanitizer juga menipis.

"Stok masker kosong, hand sanitizer juga menipis," imbuhnya.

Menurutnya, tidak tersedianya masker dan hand sanitizer di Ponorogo disebabkan tidak dikirim lagi oleh pihak distributor.

"Di sini sudah tidak menjual lagi karena distributor tidak menyediakan lagi," tambahnya.

Menurutnya, Ponorogo aman dari penimbunan. Namun jika ditemukan penimbunan, pelaku bisa dijerat dengan UU No. 7 tahun 2012 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

"Ponorogo tidak ada penimbunan, imbauan ke penjual harganya sesuai standart, tidak dinaikkan," tandasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.