"Dalam proses penggalian kepala Kala kami temukan dua bangunan candi lain sebelah barat atau bagian depan dari candi utama yakni Candi Keboireng. Ternyata Candi Keboireng punya perwara," kata Wicaksono Dwi Nugroho, arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, di lokasi, Kamis (5/3/2020).
Candi perwara yang ditemukan sudah mengalami keruntuhan. Namun tim sudah mengetahui ukurannya yakni 2,78 meter.
"Baru ditemukan dua, Kami duga ada tiga di depan, bisa juga ada yang lain. Karena memang ada candi induk yang dikelilingi banyak perwara," terang Wicaksono.
Wicak mengatakan kepala Kala yang baru ditemukan diperkirakan berasal dari candi perwara tersebut. Jika dugaan itu benar, maka diduga kuat masih banyak kepala Kala yang tertimbun tanah.
"Kalau Kala milik candi utama (Candi Keboireng) sudah beberapa tahun lalu kami temukan. Ukuranya lebih besar dan sekarang ada di Museum Trowulan. Sebagian besar benda yang kami temukan di sini kami kumpulkan di museum. Kami akan lakukan penjajakan dan merencakan total ekskavasi di Keboireng sehingga bisa diketahui bisa dipugar kembali atau tidak kompleks permandian ini," urai Wicaksono.
Arca kepala Kala ditemukan di kompleks Candi Keboireng, Pasuruan, Sabtu (29/2). Kala ditemukan usai permukaan tanah tersingkap tergerus hujan. Tim arkeolog BPCB Jatim kemudian melakukan ekskavasi.
Candi Keboireng sendiri sudah ditemukan sejak 1983. Candi yang sudah mengalami keruntuhan ini berada di pekarangan warga kemudian dihibahkan ke negara.
Bentuk asli candi berukuran 6,5 meter X 6,5 meter mengerucut di atasnya seperti menara. Saat ini struktur candi berupa tumpukan batu andesit, dengan batu isian berupa batu bata. Sebagian besar reruntuhan batu bangunan dan benda-benda yang ditemukan disimpan di Museum Trowulan. (iwd/iwd)