Keterbatasan fisik tak membuat Turiyan (47) patah semangat menjalani hidup. Pria yang cacat kaki itu bisa membuat karya yang mendatangkan uang.
Kotak kayu beroda empat menjadi alat Turiyan bertumpu untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kotak itu merupakan pengganti kursi roda setelah kedua kakinya cacat permanen.
Turiyan tinggal seorang diri di Jalan Limpur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Bersebelahan dengan rumahnya, tinggal seorang kakak kandungnya.
Hari-hari Turiyan dihabiskan untuk membuat kerajinan perabotan rumah tangga dari anyaman bambu. Warga sekitar menjadi langganan Turiyan dalam soal karyanya.
Seperti kalo atau saringan, tambir, tampah, tenggok, bodag, tumbu, dan serta banyak lainnya. Soal harga, Turiyan menjual sesuai dengan ukuran. Untuk ukuran kecil dijual Rp 5 ribu. Sementara ukuran besar Rp 10 ribu.
"Biasanya warga datang untuk pesan. Kadang saya sudah membuat dan bisa langsung dijual. Yang ukuran besar saya jual Rp 10 ribu," kata Turiyan ditemui detikcom di kediamannya, Rabu (4/3/2020).
Sudah belasan tahun, Turiyan membuat perabotan dari anyaman bambu itu. Hasilnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Jika lagi beruntung, pesanan bisa mencapai 25 sampai 30 biji setiap bulan. Meski jarang terjadi, Turiyan tetap ikhlas menjalani hidup penuh keterbatasan.
"Bahan bambu dicarikan saudara. Kemudian saya menguliti sendiri untuk bisa dijadikan anyaman. Jika ramai banyak pesanan sampai 30 biji dalam satu bulan," pungkasnya.