Heboh Dikira Corona Tapi Sakit Paru, RS Diimbau Jangan Asal Menyimpulkan

Heboh Dikira Corona Tapi Sakit Paru, RS Diimbau Jangan Asal Menyimpulkan

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 08:53 WIB
Tangkapan layar Instagram pasien suspect corona
Foto: Tangkapan layar Instagram
Surabaya - Beredar kabar ada pasien yang suspect virus corona di Surabaya. Pasien tersebut sempat dirawat di RS Royal Surabaya dan dirujuk ke RSU dr Soetomo. Fotonya pun viral.

Langkah yang diambil RS Royal merujuk ke RSU dr Soetomo dianggap terburu-buru. Padahal ciri-ciri tertentu untuk mengetahui bahwa pasien tersebut suspect corona sudah ada. Bahkan sudah ada rekomendasi kemenkes.

"Terlalu paranoid mereka (RS Royal). Kriterianya jelas, pasiennya batuk, sesak nafas, panas dalam 14 hari lamanya, itu pun perlu masa inkubasi untuk diketahui. Perlu Swab juga, jadi tidak ujug-ujug dikatakan corona," kata dr Adria Hariastawa, Kepala IGD RSU Dr Soetomo kepada detikcom, Rabu (4/3/2020).

Untuk cek swab sendiri, lanjut Adria, satu-satunya tempat yang direkomendasi oleh Kemenkes yakni di Litbangkes Jakarta. Selain itu, pasien yang diduga suspect corona, dari standar yang ditetapkan internasional, mereka baru saja mengunjungi wilayah endemik seperti negara Cina.

"Wong jelas itu dari Arab Saudi, umroh pada 24 Februari. Kan sudah jelas, ciri-ciri corona, ada sekitar 36 kriteria internasional, dengan 33 ciri jelas PDP (pasien dengan penyakit). Dalam kriteria itu selain gejala-gejala nyata seperti batuk, panas, pilek juga mereka dari endemik seperti dari Wuhan (China)," jelasnya.

Ia mengimbau setiap rumah sakit khususnya di Jawa Timur tidak cepat menyimpulkan. Apalagi menangani secara berlebihan sehingga membuat heboh masyarakat.

"Saya tidak tau kenapa RS Royal begitu, seruan padahal sudah ada, kriteria juga ada. Padahal kalau dinyatakan corona, harus ada Swabnya dan rekomendasi Kemenkes ya dari Jakarta. Surabaya ada tapi keputusan Kemenkes di Jakarta," terangnya.

Sementara Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya, Dr Joni Wahyuhadi memastikan Jawa Timur belum terkonfirmasi pasien corona. Dia mengimbau kepada pihak rumah sakit baik dari pemerintah maupun swasta agar tidak sampai panik apalagi membuat kehebohan.

"Sudah jelas ada kriterianya suspect virus corona. Jika ada indikasi pasti pengawasan ketat, dan gak mungkin dirawat di IGD, langsung ke ruang isolasi," jelasnya.

Tonton juga Kemenkes Semprit Video Viral Membuat Masker dari Tisu Basah :

[Gambas:Video 20detik] (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.