Salah satu apotek di Lamongan, Apotik Awam, mengakui stok masker di apoteknya kosong. Elyn, Kepala Apotik Awam, mengatakan sudah beberapa waktu lalu stok masker di apoteknya kosong.
"Mulai kosong beberapa waktu lalu saat mulai muncul virus Corona itu," kata Elyn kepada wartawan, Selasa (3/3/2020).
Elyn menyebut beberapa merek masker yang biasanya dicari pembeli adalah masker dengan merek Sensi. Elyn menambahkan, selain keberadaannya yang mulai langka, harga masker mengalami lonjakan yang signifikan hingga empat kali lipat dari harga normal.
"Yang paling dicari ya Sensi punya Onemed, tapi barangnya juga sudah nggak ada. Pas masih awal itu harganya masih standar, Rp 22.500. Sekarang ini mencapai Rp 90 ribu harganya," terang Elyn.
Salah satu distributor peralatan kesehatan di Lamongan, Heri Cahyono, juga mengakui langkanya masker tersebut. Selain tingginya konsumsi masker di tingkat pengecer, imbuh Heri, kelangkaan masker disebabkan oleh adanya ekspor masker ke China.
"Kalau informasi yang kami terima, katanya diekspor ke China," ujarnya.
Diakui Heri, sejak merebaknya wabah virus Corona, pihaknya memang kesulitan mendapatkan masker untuk didistribusikan ke sejumlah klinik dan puskesmas di Lamongan.
"Kalau waktu kondisi normal, dalam 1 bulan bisanya sekitar 10 karton. Kalau situasi begini, kami datangkan 1 karton saja susah," akunya.
Salah satu warga Lamongan yang juga mengaku kesulitan mendapatkan masker tersebut adalah Hanif. Hanif mengaku sudah keliling ke sejumlah apotek di Lamongan untuk mencari masker, tapi kosong.
"Sudah cari di beberapa apotek tapi habis," kata Hanif saat ditemui di depan salah satu apotek di Lamongan.
Kabag Prokopim Lamongan Arif Bachtiar mengatakan stok masker di Dinkes dan puskesmas cukup tersedia. Namun masker yang ada di Dinkes dan puskesmas tersebut bukan untuk diperjualbelikan, tapi untuk penanganan kesehatan.
"Yang ada di Dinkes dan puskesmas itu untuk penanganan kesehatan, yang berarti untuk petugas dan pasien," jelasnya.
Saat ini, lanjut Arif, Pemkab Lamongan mengimbau apotek-apotek di Lamongan yang masih memiliki stok masker untuk membatasi penjualan dalam jumlah besar.
"Membatasi penjualan dalam jumlah besar ini sekaligus untuk mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker pada saat diperlukan," pungkasnya. (iwd/iwd)