Rentetan peristiwa longsor terjadi setelah hujan lebat yang terjadi di kawasan lereng Gunung Bromo ini sejak pukul 13.00 hingga 16.00. Longsor mengakibatkan jalan tertutup hingga kerusakan rumah warga.
"Ada 5 kejadian tanah longsor yang terjadi sejak pukul 15.00 hingga 17.00 karena hujan lebat yang terjadi sejak pukul 13.00 hingga 16.00," kata Camat Tosari Hari Hijroh Saputro, kepada detikcom, Senin (2/3/2020).
Titik longsor pertama terjadi di jalan provinsi Desa Balaidono menuju Desa Tosari. Bukit setinggi 15 meter longsor dan menutup jalan sepanjang 12 meter. Ketinggian gundukan tanah di jalan mencapai 4 meter.
Akibat tertutup tanah, jalur akses ke Bromo dari arah Kota Pasuruan itu tak bisa dilintasi kendaraan roda 4. Sejumlah kendaraan roda 4 yang hendak melintas terpaksa memutar balik. Sedangkan kendaraan roda 2 masih bisa lewat.
"Longsor di jalur ini sudah tertangani sehingga jalan sudah bisa dilewati," terang Hari.
Di Desa Balaidono, longsor juga terjadi di permukiman. Tebing setinggi 7 meter longsor selebar lebar 6 meter menimpa rumah warga bernama Wagimin (41).
"Kerusakan rumah cukup berat. Tapi pemilik rumah selamat. Tak ada korban," terang Hari.
Titik longsor berikutnya berada di Dusun Podokoyo, Desa Podokoyo. Tembok penahan tanah ambrol sepanjang 15 meter dengan ketinggian 7 meter ambrol akibat hujan.
Longsor juga terjadi di tembok penahan tanah di rest area Dusun Tlogosari, Desa Tosari. Tembok setinggi 7 meter itu longsor sepanjang 15 meter.
Titik longsor berikutnya terjadi jalan Desa Wonokitri menuju Desa Sedaeng. Sebuah tembok penahan tanah setinggi 6 meter ambrol sepanjang 7 meter. Material tanah menutup jalan desa.
"Kami masih upayakan penanganan. Karena lokasinya tersebar jadi butuh banyak personel dan waktu. Tapi untuk yang di akses ke Bromo di jalan provinsi Desa Balaidono menuju ke Tosari sudah tertangani," terang Hari.
Hari mengatakan rentetan peristiwa longsor ini harus diwaspadai warga dan wisatawan Bromo.
"Kami imbau warga dan wisatawan selalu waspada di musim penghujan. Karena wilayah tosari memiliki letak geografis pegunungan dan lereng, dan juga kultur tanah yang gembur dan mudah longsor," pungkas Hari. (iwd/iwd)