Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, sebelum ruko ambruk, ditemukan retakan tanah di bawah ruko sejak Februari 2019 lalu. Sejak saat itu ruko sudah dikosongkan dan tidak dipakai lagi.
"Amblasnya ruko tersebut diduga terjadi setelah pondasi terkikis aliran Sungai Kalijompo yang meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Jember," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo kepada detikcom dalam keterangan resminya.
Kerusakan dilaporkan berupa retakan dan penurunan tanah dengan panjang kurang lebih 94 meter dengan lebar kurang lebih 10 meter. Sementara jalan di depan ruko juga mengalami penurunan dengan panjang kurang lebih 43 meter dan lebar 10 meter. Material dan puing ruko juga menutup aliran sungai.
"Selain kerusakan, peristiwa itu juga mengakibatkan jaringan pipa PDAM, PLN dan Telkom terputus," tambahnya.
Saat ini tim gabungan dari Pemkab Jember, BPBD Jember, TNI, POLRI, Dinas PU Binamarga & SDA, Dinas PU Cipta Karya, PDAM, PLN, Dishub Jember, Pemerintah Kec. Kaliwates, Basarnas Pos Sar Jember, Tagana Dinsos Jember dan Warga bersama-sama melakukan pembersihan material dan puing ruko yang menutupi aliran sungai.
Baca juga: 8 Ruko di Jember Ambruk, Tak Ada Korban Jiwa |
"Sementara warga yang tinggal di pinggiran sungai diharapkan agar lebih waspada dan berhati-hati mengingat debit air dapat kembali meningkat sewaktu-waktu yang dipicu oleh faktor cuaca di wilayah Jember dan sekitarnya," tegasnya.
Tonton juga Longsor di Bogor Hanyutkan Belasan Makam, Kafan Bergelantungan :
[Gambas:Video 20detik] (fat/fat)