Polisi terus mendalami penyebab tewasnya Ahmad Qusairi (34). Siang tadi, polisi kembali menggelar olah TKP di depan warung Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.
Di tempat ini, nelayan asal Desa Pesisir, Kecamatan Besuki itu ditemukan terkapar bersimbah darah. Terdapat luka menganga seperti bekas bacokan, dari bagian kepala hingga tembus ke wajah korban.
Sempat muncul dugaan, korban berprofesi nelayan ini tewas akibat dianiaya dengan senjata tajam. Namun, hasil pendalaman polisi memastikan kematian korban akibat kecelakaan.
"Tadi siang anggota melakukan olah TKP ulang dan melakukan pendalaman keterangan saksi-saksi. Hasilnya, korban dipastikan meninggal karena kecelakaan," kata Kapolres Situbondo AKBP Sugandi kepada detikcom, Minggu (1/3/2020) malam.
Keterangan yang diperoleh detikcom menyebutkan, saat melakukan pendalaman tadi siang, polisi mengorek keterangan saksi kunci. Saksi kunci dimaksud adalah seorang penjaga gudang, yang ada di belakang warung setempat. Pria berinisial M itu mengaku melihat detik-detik saat kepala korban tersambar bak truk yang melintas di jalan raya depan warung.
Saat itu, korban disebut-sebut baru keluar dari warung milik Erna dalam kondisi mabuk. Korban berjalan terhuyung-huyung sambil berjoget, hingga masuk ke jalan raya. Posisi korban tepat ada di depan warung yang ada di selatan jalan raya setempat.
Sesaat sebelum kecelakaan, korban berjoget dengan menghadap ke barat. Namun ketika korban hendak membalikkan badan, secara bersamaan dari arah timur mendadak muncul truk. Saat itulah, bagian kepala dan wajah korban tersambar bak truk, sebelum akhirnya korban terjatuh dan bersimbah darah.
"Jadi sepertinya positif mengarah pada kecelakaan. Bukan penganiayaan yang menyebabkan nyawa korban melayang. Tapi kami tetap menyelidiki kasus ini," pungkas Sugandi.