Seorang Mahasiswa Unesa Masih Tertahan di Wuhan, Ini Upaya Kampus

Seorang Mahasiswa Unesa Masih Tertahan di Wuhan, Ini Upaya Kampus

Eko Sudjarwo - detikNews
Minggu, 01 Mar 2020 20:43 WIB
Salah seorang mahasiswa Lamongan masih tertahan di Wuhan, China. Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu yakni Humaidi Said.
Kunjungan Rektorat Unesa ke rumah Humaidi/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan -

Salah seorang mahasiswa Lamongan masih tertahan di Wuhan, China. Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu yakni Humaidi Said.

Unesa hingga saat ini terus mengupayakan Humaidi Said untuk bisa pulang ke Indonesia. Unesa juga memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga Humaidi yang ada di Desa Payaman, Kecamatan Solokuro.

"Pendampingan psikologi bagi keluarga Humaidi Said di Lamongan bertujuan agar orang tua Humaidi tidak cemas, akan nasib anaknya yang saat ini masih tertahan di Wuhan, Tiongkok," kata Rektor Unesa Surabaya Prof Nurhasan saat berkunjung ke rumah Humaidi bersama jajarannya, Minggu (1/3/2020).


Orang tua Humaidi, Miftahatin (53) tinggal di Desa Payaman, Kecamatan Solokuro. Rektorat Unesa juga membawa tim psikolog. Rombongan ingin memastikan kondisi psikologis orang tua Humaidi, pasca-tidak bisa pulangnya sang anak dari Wuhan.

"Semua orang tua pasti punya rasa khawatir, untuk itu kita bawa psikologi agar bisa menenangkan kondisi ibunya dan pendampingan sendiri akan kita lakukan sampai Humaidi pulang ke Indonesia," jelasnya.

Mahasiswa itu tidak bisa pulang ke Indonesia bersama 238 WNI dari Wuhan, China ke Natuna pada 2 Februari lalu. Kondisi Humaidi kala itu sempat nge-drop selama 4 hari. Namun, saat ini sudah berangsur membaik.


"Alhamdulillah kondisi Humaidi sehat. Tadi pagi sempat saya hubungi dan saya mengatakan pada Humaidi kalau saya dan rombongan akan berkunjung ke rumahnya di Lamongan," ujarnya.

Untuk kebutuhan sehari-hari selama di Wuhan, Nurhasan menyebut, pihak kampus Unesa akan mencukupinya. Unesa baru saja mengirimkan bantuan kepada Humaidi.

"Insyaallah kalau masalah biaya, kami akan tanggung sepenuhnya," imbuhnya.


Rektorat Unesa meminta kepada orang tua Humaidi agar tetap bersabar dan menunggu instruksi dari kampus. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jatim dan pusat tengah berupaya untuk bisa memulangkan Humaidi ke Indonesia.

"Kita terus berupaya dan menyampaikan perkembangan Humaidi kepada Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan beliau juga langsung berkoordinasi dengan KBRI melalui menteri luar negeri (Menlu) di Jakarta," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.