Wow, Pengunjung Ranu Manduro Membludak Meski Ditutup

Wow, Pengunjung Ranu Manduro Membludak Meski Ditutup

Enggran Eko Budianto - detikNews
Minggu, 01 Mar 2020 16:30 WIB
Penutupan padang rumput Ranu Manduro oleh pemilik lahan tak menghalangi pengunjung untuk berdatangan. Wisata alam dadakan bekas tambang galian C ini justru diserbu ribuan pengunjung hari ini.
Pengunjung Ranu Manduro membeludak/Foto: Istimewa
Mojokerto -

Penutupan padang rumput Ranu Manduro oleh pemilik lahan tak menghalangi pengunjung untuk berdatangan. Wisata alam dadakan bekas tambang galian C ini justru diserbu ribuan pengunjung hari ini.

Ribuan pengunjung tampak menyemut di jalan masuk ke Ranu Manduro di Dusun Manduro, Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Sebagian besar wisatawan mengendarai sepeda motor. Ada juga yang menggunakan sepeda angin.

Saking banyaknya wisatawan, jalan masuk ke Ranu Manduro sempat lumpuh. Karena pengunjung yang akan masuk berebut jalan dengan yang akan keluar. Antrean pengunjung nampak mengular baik di dalam lokasi maupun di jalan menuju ke lokasi.


Kepala Desa Manduro Manggung Gajah Eka Dwi Firmansyah saat dikonfirmasi wartawan membenarkan wisatawan Ranu Manduro membludak hari ini. Warga sekitar melakukan pengelolaan seperti sebelumnya. Yaitu menyediakan lahan parkir dan mengatur arus pengunjung.

"Itu inisiatif warga sendiri, PT Wira Bumi belum membukanya," kata Eka, Minggu (1/3/2020).

Padang rumput di bekas tambang galian C itu masih ditutup oleh pemilik lahan PT Wira Bumi sejak Jumat (28/2). Penutupan dilakukan hanya dengan memasang papan larangan masuk ke lokasi.

Simak Video "Sayang, Pesona Ranu Manduro Mesti Ditutup karena Sampah"




Eka mengaku tidak mampu berbuat banyak untuk menghentikan kunjungan wisatawan maupun melarang warganya mengelola Ranu Manduro. Sementara upayanya mengajukan izin ke PT Wira Bumi tidak membuahkan hasil.

"Butuh waktu untuk sosialisasi ke warga. Kalau dipaksakan khawatir kami akan terjadi gesekan," terangnya.

Ranu Manduro ramai dikunjungi wisatawan sejak viral sepekan yang laku. Jumlah wisatawan yang datang mencapai seribu lebih setiap harinya.


Lahan bekas tambang ini mempunyai panorama padang rumput dan bebatuan yang indah dengan latar belakang Gunung Penanggungan. Di dalamnya juga terdapat telaga bekas galian C yang membuatnya semakin eksotis.

Ramainya pengunjung mendatangkan berkah bagi warga setempat. Ada yang menjadi tukang parkir, menjual makanan dan minuman hingga menyewakan sepeda motor.

Untuk masuk ke wisata ini, pengunjung hanya diminta membayar ongkos parkir. Tarifnya cukup terjangkau, yaitu Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil. Selain untuk mengupahi juru parkir, dana dari parkir akan dipakai warga untuk memperbaiki jalan menuju ke Ranu Manduro.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.