Seorang pria lansia di Bojonegoro gantung diri. Ia gantung diri dengan seutas tali yang diikatkan pada tower SUTT.
Tower tersebut berada di persawahan Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Korban berinisial H (75). Mayat korban ditemukan pertama kali oleh saksi bernama Paiman (60) saat ia berada di sawahnya, sebelah timur tower.
Menurut Paiman, korban sudah dicari-cari oleh anaknya karena tidak pulang sejak semalam. "Tadi anak korban hanya mengecek di sawah, sehingga pandangannya terhalang pohon jagung. Membuat tidak melihat korban yang posisi sudah tergantung di tower listrik SUTT sebelah barat sawah Korban," ucap Paiman, Sabtu (29/2/2020).
Kabar kematian H membuat geger masyarakat. Aparat desa setempat lalu berkoordinasi dengan Polsek Ngasem. Mayat korban yang masih tergantung akhirnya diturunkan aparat dan warga untuk divisum oleh tim medis di rumah duka.
Tonton juga Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh, Siti Pilih Gantung Diri :
"Korban benar gantung diri. Di sekitar lokasi ditemukan sabit dan caping milik korban juga. Untuk motif mungkin syok dan malu karena anaknya ada yang depresi terganggu jiwanya. Dan belakangan sering kambuh kalau menurut informasi yang kita gali tadi," ujar Kapolsek Ngasem, AKP Dumas.
Sementara Keterangan yang didapat dari saksi, keluarga dan tetangga sekitar tidak ada masalah dengan korban. Menurut warga, korban dalam beberapa hari ini tidak berani tidur di rumah.
Itu karena ada salah satu anaknya yang mengalami gangguan kejiwaan dan sering kambuh. Kalau kambuh langsung telanjang dan merusak barang-barang di rumah.
Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas medis Puskesmas Ngasem, pihak keluarga menerima kematian korban karena gantung diri dan tidak berkenan untuk dilakukan autopsi. Kemudian petugas menyerahkan jenazah kepada pihak Keluarga untuk dimakamkan.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.