Tubuh pria berprofesi nelayan itu ditemukan bersimbah darah di depan sebuah warung, di tepi jalan raya Desa Kalianget Kecamatan Banyuglugur. Terdapat luka menganga di bagian kepala hingga tembus ke wajah pria asal Desa Pesisir Kecamatan Besuki.
Hasil penyelidikan sementara, luka parah yang akhirnya membuat Ahmad Qusairi tewas, diduga bukan bekas bacokan. Tetapi akibat tersambar kendaraan yang melintas di jalan raya setempat. Munculnya dugaan korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas itu, kini juga sedang didalami oleh polisi.
"Keterangan saksi rekan korban berinisial B memang begitu. Jadi diduga korban ini meninggal akibat kecelakaan," kata Kapolres Situbondo AKBP Sugandi kepada detikcom, Jumat (28/2/2020).
Berdasarkan keterangan saksi B, korban yang sedang mabuk sempat keluar dari warung, hingga posisinya masuk ke jalan raya. Saat bersamaan ada kendaraan yang melintas. Sesaat berikutnya, korban terlihat terhuyung-huyung hingga akhirnya ambruk. Saksi B sempat mendekat dan melihat korban sudah terluka.
"Saksi B memastikan ada kendaraan yang lewat, tapi tidak bisa menyebut pasti jenis kendaraannya," papar Kapolres kelahiran Jakarta itu.
Tahu begitu, saksi ini kemudian memilih pergi. Namun tak lama rekan korban ini kembali lagi. Polisi sempat mempertanyakan alasan saksi pergi meninggalkan korban dalam kondisi terluka di tepi jalan.
"Alasannya karena saksi ini takut. Sebab, katanya dia yang mengajak korban malam itu," tandasnya.
Sugandi menambahkan, saksi pemilik warung bernama Erna menerangkan, saat kejadian dia hanya mendengar teriakan 'Aduh'. Tahu begitu, saksi ini kemudian membangunkan temannya bernama Tika, dan melihat korban sudah jatuh tergeletak penuh darah.
"Saat itu, saksi lain bernama Hamidah juga mengaku melihat korban keluar warung dengan kondisi mabuk, terhuyung-huyung. Saksi ini juga tidak mendengar suara ribut atau perkelahian sebelum melihat korban sudah terjatuh," papar mantan Kapolres Pacitan itu.
Selain berdasarkan keterangan saksi, menurut Sugandi, dugaan korban tewas akibat kecelakaan juga dikuatkan dengan kondisi luka korban. Dia menyebut, luka itu lurus di bagian kepala hingga wajah seperti bekas tersambar bak truk. Dengan kondisi luka demikian, sepertinya tidak mungkin kekuatan tangan yang melakukan.
"Kalau kekuatan tangan, kondisi luka korban sepertinya tidak akan sampai seperti itu. Tadi di sekitar TKP kami juga menemukan bekas rontokan gigi korban," terangnya.
Lebih dari itu, polisi juga tidak menemukan adanya luka lain di tubuh korban. Artinya, tidak ada luka seperti bekas perlawanan korban akibat berkelahi dengan orang lain. Fakta-fakta itu menguatkan dugaan jika korban tewas akibat kecelakaan, bukan karena penganiayaan.
"Hasil penyelidikan sementara begitu. Tapi semua kemungkinan masih sedang kami dalami," pungkas Sugandi. (iwd/iwd)