Ini Senjata Wali Kota Mojokerto Cegah Penculikan dan Perundungan di Sekolah

Ini Senjata Wali Kota Mojokerto Cegah Penculikan dan Perundungan di Sekolah

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 28 Feb 2020 13:02 WIB
Wali Kota Mojokerto
Wali Kota Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita berupaya keras untuk membuat para siswa merasa aman dan nyaman belajar di sekolah. Salah satunya memasang 560 kamera CCTV di 61 SD dan SMP negeri di wilayahnya. Kamera pengawas itu untuk mencegah penculikan anak, perundugan hingga pencurian di sekolah.

Ning Ita mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 745 juta ke Dinas Pendidikan Kota Mojokerto untuk pemasangan 560 CCTV di 61 sekolah negeri. Kamera pengawas itu selesai dipasang Oktober 2019 di 52 SDN dan 9 SMPN.

"Setiap SD mendapatkan 8 titik CCTV, sedangkan SMP 16 titik. Kamera CCTV kami pasang di ruang kelas, halaman sekolah, ruang guru dan titik-titik yang tidak terpantau oleh guru," kata Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini kepada detikcom, Jumat (28/2/2020).

Ratusan kamera pengawas sekolah itu, lanjut Ning Ita, sudah dikoneksikan secara online. Sehingga para kepala sekolah bisa memantau kegiatan para siswa dan situasi di lingkungan sekolah melalui sebuah monitor di ruangan mereka masing-masing maupun secara mobile di ponsel.

Bahkan, CCTV sekolah kini bisa dipantau dari ruangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto. Ning Ita juga akan membuat kamera pengawas itu bisa dia pantau langsung melalui monitor di ruang kerja, serta melalui ponsel miliknya.

Ratusan kamera pengawas itu kini mempunyai banyak fungsi. Menurut Ning Ita, CCTV di ruang kelas akan digunakan untuk mengawasi ujian nasional. Sehingga nantinya tidak perlu ada pengawas di dalam ruang ujian.

Selain itu, kamera CCTV untuk memantau keamanan sekolah dari pencurian dan pengrusakan, mencegah perundungan antar siswa, serta mengantisipasi penculikan siswa.

"Dengan kamera CCTV sekolah ini kami ingin menciptakan kenyamanan dan keamanan di sekolah. Baik bagi guru maupun para siswa," terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Amin Wachid menjelaskan, manfaat CCTV untuk menjaga keamanan sekolah mulai terasa. Karena sebelum ada kamera pengawas terjadi 3 kali pencurian laptop pada jam belajar. Yaitu di SDN Wates 2, SDN Surodinawan dan SDN Kranggan V.

"Alhamdulillah sejak ada CCTV sekolah tidak ada kehilangan lagi. Sejauh ini masih kondusif," ungkapnya.

Selain memanfaatkan CCTV sekolah, tambah Amin, pihaknya juga telah menyebarkan surat edaran terkait peningkatan kewaspadaan sekolah terhadap penculikan anak. Dia juga membuat sejumlah program agar para siswa merasa aman dan nyaman saat belajar. Salah satunya program penyuluhan kepada para siswa secara bergilir oleh Polres, Kejaksaan dan BNN Kota Mojokerto.

Sementara untuk mencegah perundungan, Amin meminta para kepala sekolah untuk mencegah terjadinya jam kosong di sekolah. Sehingga para siswa minim kesempatan untuk melakukan perundungan terhadap temannya. Menurut dia, siswa kelas VI SD dan VII SMP paling rentan melakukan perundungan karena cenderung ingin menunjukkan eksistensinya.

"Mulai Maret kami wajibkan wali murid dengan wali kelas bertemu sebulan sekali untuk melaporkan perkembangan akademik dan nonakademik siswa. Karena Pak Menteri Pendidikan menekankan tidak ada Unas, evaluasi mulai kelas 4-6 untuk SD dan kelas 2-3 untuk SMP. Artinya kalau mereka sudah dievaluasi sejak awal, maka ada waktu untuk memperbaiki," tandasnya. (fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.