Protes e-Tilang di Surabaya Mulai yang Biasa Hingga Aneh, Apa Saja?

Protes e-Tilang di Surabaya Mulai yang Biasa Hingga Aneh, Apa Saja?

Hilda Meilisa - detikNews
Rabu, 26 Feb 2020 23:44 WIB
e-tilang
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Sejak diterapkan sebulan lalu, Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau e-Tilang mencatat ada 10.478 pelanggaran di Surabaya. Pelanggaran ini pun bermacam. Mulai pelanggaran biasa hingga yang aneh-aneh.

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan pihaknya menerima beberapa pengaduan terkait e-tilang. Salah satunya, pengemudi yang memegang pipi, terlihat seperti sedang menelepon saat berkendara.

Luki menyebut telah mengevaluasi dan menyakini jika kamera yang digunakannya cukup canggih. Jika tak terima, petugas bisa menunjukkan bukti foto saat pengendara melakukan pelanggaran.

"Dari sejumlah ini ada keluhan yang katanya pegang pipi dikiranya telepon. Akhirnya petugas kami minta untuk para masyarakat yang komplain ditunjukan. Jadi kamera yang kita miliki ini canggih," kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Rabu (26/2/2020).

Selain itu, Luki sempat menyinggung kabar viral pengendara yang berangkulan di dalam mobil. Luki mengatakan sempat mendapatkan protes akan hal ini. Luki menyebut, hal ini jelas tidak boleh dilakukan karena membahayakan pengemudi dan masyarakat.

"Bisa ditunjukkan, ada yang memang sedang rangkulan bisa diambil (buktinya). Banyak sekali kejadian dimana pengendara supir dengan penumpangnya ini melakukan kegiatan yang membahayakan. Kalau kita zoom ini ketahuan kalau dia rangkulan. Jadi banyak sekali yang rangkulan dan macem-macem," imbuhnya.

Namun, secanggih-canggihnya kamera, Luki mengakui jika cuaca dan jaringan yang buruk akan menghalangi kualitas kamera. Pihaknya pun akan meninjau ulang hasil e-tilang agar tidak terjadi kesalahan.

"Jadi setelah ini kami tunjukkan mereka juga menyadari bahwa memang kamera yang kita pasang di sini ini baik sekali. Memang ada gangguan kalau jaringan kurang bagus. Kalau kami ragu-ragu dari petugas kami tidak kirim surat pelanggaran kepada alamat," lanjut Luki.

Di kesempatan yang sama, Luki mengatakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendukung upaya penambahan kamera e-tilang untuk diterapkan di seluruh Jawa Timur.

"Ini Ibu Gubernur sudah memerintahkan seluruh bupati dan wali kota untuk segera memasang. Jangan sampai angka kecelakaan meningkat. Pemasangan tergantung kebutuhan. Utamanya di daerah banyak kecelakaan banyak pelanggaran," pungkasnya. (hil/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.