Siapa bilang suporter bola hanya bisa mendukung tim kesayangan saat bertanding. Ternyata mereka juga ada yang memikirkan kesehatan dan keselamatan suporter.
Seperti yang miliki barisan Bonek yang di setiap laga Persebaya Surabaya berada di sebelah utara tribun Stadion Gelora Bung Tomo. Mereka lebih dikenal dengan sebutan Green Nord 27.
Mereka dikenal sebagai barisan suporter yang militan dan kreatif dalam mendukung Persebaya. Selain itu, mereka juga sudah menyiapkan tim medis sendiri untuk membantu Bonek yang ada di tribun sisi utara itu.
Salah satu Koordinator Bonek Green Nord 27 Husen Gozali atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Conk mengakui, saat ini Green Nord 27 telah memiliki divisi pelopor keselamatan. Divisi itu bernama Bonek Disaster Response Team (BDRT).
"BDRT ini ada dua divisi, yaitu divisi medis dan divisi SAR. Alhamdulillah saat ini sudah memiliki dokter dan perawat," kata Cak Conk kepada detikcom, Kamis (27/2/2020).
Ia menjelaskan, tim medis ini selalu stand by dan siaga pada saat laga home Persebaya di Stadion GBT dan laga away. Mereka selalu ada.
"Dari tim medis BDRT selalu ada dokter, perawat dan tim relawan juga ada," imbuhnya.
Simak Video "Antrean Suporter Berburu Tiket Persebaya Vs Persija"
Koordinator BDRT, Bojes juga mengatakan, saat ini di tim medis BDRT ada empat dokter. Tiga dokter umum dan satu dokter anastesi.
"Untuk perawatnya banyak. Temen-teman Bonek yang menjadi perawat juga ikut gabung di BDRT yang khusus divisi kemanusiaan," kata Bojes.
Selain dilengkapi tim dokter dan perawat, divisi BDRT juga memiliki tim SAR. Di dalamnya, para suporter yang memiliki basic tim SAR ikut siaga.
Bojes menjelaskan, keterlibatan dokter tersebut atas kemauan masing-masing untuk bergabung. Terutama setelah melihat program keselamatan Green Nord 27 saat berada di tribun.
"Katanya memang beliau tertarik melihat kegiatan suporter tentang keselamatan di tribun. Dan menurutnya ini jarang dilakukan oleh suporter. Akhirnya beliau dengan inisiatif sendiri bergabung," imbuh Bojes.
Menurut Bojes, keterlibatan dokter tidak hanya memberikan pertolongan kepada suporter. Namun juga memberikan materi terkait medis kepada suporter yang berniat bergabung untuk menjadi tim medis.
"Untuk peralatan medis, kita memang swadaya, urunan sesama Bonek. Jadi untuk basic life support Alhamdulillah peralatan kami sudah lengkap. Contohnya obat peredam nyeri, perban, kasa steril, perban elastis, oksigen, obat merah, obat mata dan obat luka bakar," ungkap Bojes.
Pembelian peralatan support untuk medis, Bojes mengakui, melihat dari beberapa kejadian yang sering muncul di tribun. Seperti sesak napas dan beberapa luka ringan lainnya.
Saat ini, tim medis yang dimiliki Bonek Green Nord 27 menjadi satu-satu. "Hanya Green Nord, harapanku tribun-tribun yang lain mengikuti. Tidak hanya menunggu petugas PMI saja. Kasihan petugas PMI naik turun tribun dan antarsuporter bisa saling membantu," lanjutnya.
Bojes juga mengungkapkan, terbentuknya BDRT sudah lebih dari dua tahun. Berawal dari kegiatan sosial membantu korban gempa di Lombok, kemudian dilanjut di Palu. Saat itu perwakilan Bonek ikut turun dan membantu korban pascagempa.
"Ide ini tercetus ketika kejadian (gempa) di Lombok, waktu itu masih belum bernama BDRT, tapi masih murni relawan dari Green Nord Peduli Gempa. Terus kemudian pada 28 September 2018 gempa di Palu, kami mendeklarasikan Bonek Disaster Response Team (BDRT)," papar Bojes.
Namun setelah itu, Bojes sebagai pentolan divisi BDRT kemudian berfikir, jika tidak ada kejadian gempa, maka bonek-bonek yang tergabung BDRT tidak ada kegiatan. Kemudian membentuk divisi medis yang stand by di GBT.
"Pada akhirnya mendapatkan respons sangat bagus dari teman-teman Bonek Green Nord hingga sekarang terus berjalan," ujar Bojes.
Saat ini sedang merencanakan untuk membeli satu unit mobil ambulans. Donasi yang terkumpul dari para suporter telah mencapai Rp 50.028.954.