Sebuah video amatir pengeboman ikan viral di media sosial. Aksi pengeboman ikan itu diduga dilakukan di sekitar Pulau Tabuhan, Banyuwangi.
Dalam video berdurasi 1 menit 53 detik itu, tampak beberapa nelayan menangkap ikan dengan bom (bondet). Video tersebut viral di Facebook pada Minggu (23/2).
Video yang diunggah akun Facebook Rumah Literasi Indonesia itu menceritakan pengalaman mereka saat berwisata di Pulau Tabuhan. Namun baru selesai memasang tenda di Pulau tak berpenghuni itu, tiba-tiba mereka dikejutkan aktivitas sekelompok nelayan yang melakukan pengeboman ikan.
"Beberapa menit setelah kami mendirikan tenda untuk bermalam di Pulau Tabuhan, tiba-tiba dikagetkan dentuman keras bom ikan yang jaraknya tak begitu jauh dengan area camp para relawan," tulis admin Rumah Literasi Indonesia seperti yang dilihat detikcom, Senin (24/2/2020).
Tak hanya sekali, dentuman akibat pengeboman ikan itu terjadi hingga 3 kali. Dalam video itu, tampak sejumlah pemuda merekam dan berteriak agar mereka menghentikan aktivitas yang merusak lingkungan itu. Namun para nelayan tak menghiraukan teriakan mereka.
"Sebanyak 3 kali ledakan keras tersebut membuat kita semua terheran. Kenapa di kawasan konservasi masih ada oknum nelayan yang berani menggunakan bom untuk menangkap ikan," tambah admin.
Video yang diambil relawan itu juga menyayangkan aktivitas merusak lingkungan. Apalagi saat ini Banyuwangi sudah dikenal maju dari sektor pariwisatanya. Seharusnya sejalan dengan tumbuhnya kesadaran warga untuk bisa terlibat menjaga lingkungannya.
"Apalagi, jika Pulau Tabuhan ini akan disewakan kepada pihak asing, tentu perlu pekerjaan panjang agar warga bisa terlibat dan memberi contoh sebagai tuan rumah yang baik," terangnya.
"Untuk itu, kami perlu mengabarkan kepada semua pihak khususnya pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Perlu upaya yang strategis dan signifikan agar metode menangkap ikan dengan bom bisa dihentikan. Kuncinya, pemerintah dan masyarakat bisa bersinergi dan bergerak barengan agar hal semacam ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," imbuhnya.
Posting-an itu juga menyertakan #stopbomikan, #selamatkanterumbukarang, #savecoral dan #savepulautabuhan. Tak lupa, mereka juga menandai beberapa aku milik WALHI Jawa Timur, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.