Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH Surabaya Rochim Yuliadi mengatakan dari 12 pohon tumbang tersebut, jenis angsana (sono) menjadi yang paling banyak tumbang.
"Sono ada tiga, yang paling besar yang ada di wilayah Kalasan. Semua sudah ditangani, termasuk yang paling parah dampaknya di Kalasan," kata Rochim.
Selain pohon sono,pohon tabebuya juga tumbang di beberapa titik. Rochim membeberkan ada tiga titik robohnya pohon tabebuya yakni di Gubeng, Bulak Cumpat, dan Prof. Moestopo.
Rochim menambahkan pohon yang tumbang memang dikarenakan hujan deras disertai angin kencang. Pihaknya akan terus melakukan perantingan guna meminimalisir kejadian buruk.
"Kami terus melakukan perantingan guna meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Karena saat ini musim hujan, dan Februari termasuk yang intensya tinggi," terangnya.
Untuk ganti rugi, Rochim tidak ingin berkomentar banyak. "Saya gak mau statement kalau masalah itu," pungkasnya.
Sementara, menurut BMKG Juanda, hujan deras disertai angin kencang diperkirakan melanda wilayah Surabaya dari siang hari sampai sore hari ini Minggu (23/2/2020). Sementara kecepatan angin rata-rata mencapai 30 KM/jam dengan suhu mulai dari 25 hingga 31 derajat celcius.
"Pagi cenderung cerah berawan. Malam harinya berawan. Hujan kemungkinan terjadi saat siang hari sampai sore," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Teguh Tri Susanto kepada detikcom di Surabaya, Minggu (23/2/2020).
Sementara dari prakiraan cuaca, Teguh mengimbau untuk warga Surabaya berhati-hati karena kemungkinan akan turun hujan disertai angin dan petir. Selain itu beberapa wilayah di Jatim kemungkinan juga akan mengalami hal serupa.
"Hujan lebat disertai angin dan petir pada siang hari sampai sore kemungkinan akan terjadi di seluruh kota/kabupaten se-Jatim hari ini, diimbau untuk masyarakat waspada," jelasnya.
Simak Video "Blitar Diterjang Hujan Angin, Puluhan Pohon Tumbang"
(iwd/iwd)