Meski tak ada korban, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 16.15 WIB ini menyebabkan toko burung ringsek di bagian atap. Pohon tersebut tumbang saat Surabaya tengah diguyur hujan deras disertai petir.
Menurut pemilik warung Supardi (45) saat kejadian, ia sedang menjaga toko tersebut. Tiba-tiba sekitar pukul 16.15 WIB, Pohon Sono menimpa tokonya.
"Jam 4 lebih ya kira-kira. Saya di dalam kaget, langsung lari keluar saya," ucapnya kepada detikcom, Sabtu (22/2/2020).
![]() |
Supardi mengatakan meski tidak ada korban jiwa, tokonya kini ringsek terutama di bagian atap. Selain itu beberapa dagangannya berupa burung lepas dan mati tertimpa pohon berdiameter 80 cm tersebut.
"Belum saya hitung berapa rugi, tapi jualan saya ada yang kabur (burung), ada yang mati. Belum lagi kandang-kandangnya rusak. Yang penting selamat dulu," jelasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christyanto di lokasi mengatakan bahwa penyebab pohon tumbang tersebut karena hujan disertai angin.
"Dilaporkan ada 8 titik. Ini titik terparah dan paling besar pohon tumbangnya. Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tim Linmas bersama DKRTH masih menangani," jelasnya.
Pantauan detikcom di lokasi, saat ini pohon yang tumbang menimpa toko tersebut sedang ditangani oleh pihak DKRTH Surabaya untuk ditebang. Kejadian ini membuat kawasan Kalasan macet. (iwd/iwd)