Jalan Penghubung Ponorogo-Pacitan Amblas, Sistem Buka Tutup Diberlakukan

Jalan Penghubung Ponorogo-Pacitan Amblas, Sistem Buka Tutup Diberlakukan

Charoline Pebrianti - detikNews
Kamis, 20 Feb 2020 16:00 WIB
jalan ambles di ponorogo
Jalan ambles di Ponorogo (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo -

Jalan utama penghubung Ponorogo-Pacitan ambles. Tepatnya di Km 226, Desa Wates, Kecamatan Slahung. Sistem buka tutup jalan pun dilakukan.

Dari pantauan detikcom, jalan tersebut ambles sepanjang 6 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman 10 meter. Polisi memasang police line agar pengendara berhati-hati saat melintasi jalan ini.

Kapolsek Slahung AKP Paidi menjelaskan kejadian amblas dilaporkan warga sekitar pukul 03.00 WIB.

"Kejadiannya dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB," terang Paidi kepada detikcom di lokasi, Kamis (20/2/2020).

Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP Wisnu Setiawan Kuncoro mengatakan jalur ini bisa dilalui kendaraan roda 4 dan roda 2 dengan sistem buka tutup. Sedangkan kendaraan berat dengan tonase di atas 8 ton dialihkan melalui Wonogiri.

"Jalur yang dari Ponorogo mau ke Pacitan, mulai dari Jalan Tambakbayan kami arahkan ke barat lewat Jalur Wonogiri, begitu juga sebaliknya lewat jalur Tambakbayan juga," imbuh Wisnu.

Wisnu menambahkan pihaknya juga mengerahkan petugas baik dari Satlantas maupun Polsek Slahung untuk bergantian berjaga di sekitar lokasi.

"Apalagi di sini rawan karena minim penerangan, jadi nanti ada petugas 24 jam yang berjaga disini," pungkas Wisnu.

Jalur Ponorogo-Pacitan Ambles, Dinas PU Keruk Tebing untuk Jalur Sementara


Jalan ambles yang berada di Km 226, Desa Wates, Kecamatan Slahung akan diperbaiki. Namun sembari menunggu perbaikan selesai, jalur sedikit tergeser dengan cara mengeruk tebing.

Kepala UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU dan Bina Marga Pemprov Jatim Wilayah Madiun, Marijatoel Kittijah mengatakan pihaknya melakukan perbaikan sementara.

"Kami potong tembok penahan jalan agar bisa geser sedikit," tutur Marijatoel kepada detikcom di lokasi.

Menurut Marijatoel, penggeseran jalan ini untuk penanganan darurat hingga normalisasi permukaan jalan terlaksana. Selain mengeruk tebing, pihaknya juga memasang bronjong agar tidak terjadi longsor susulan.

"Kami juga akan menguruk lagi untuk normalisir badan," ujar Marijatoel.

Marijatoel menambahkan pengerjaan mulai dilaksanakan pada Jumat (21/2) esok. Pihaknya pun saat ini tengah mempersiapkan tenaga serta bahan.

Pun sebenarnya, sejak tahun 2019 lalu pihaknya juga telah melakukan penyelidikan geolistik bersama dengan UGM.

Hasilnya, tanah khas Slahung didominasi oleh tanah lempung dan berpasir. Akinatnya jika ada aliran air dipastikan tanahnya akan longsor.

"Sampai kedalaman 30 meter, tidak ada tanah keras. Adanya cuma tanah lempung dan pasir, kena air tidak ada penahannya jadi longsor," tukas Marijatoel.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.