Posting-an seorang wanita di Nganjuk tengah menjadi perbincangan. Ia menggelar sayembara siap diperistri oleh siapa saja yang mendonorkan darah AB+ untuk anaknya.
Sayembara itu disampaikan akun Dewi An di group Facebook Komunitas Duda Dan Janda se-Indonesia. Kini screenshot posting-an itu telah tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp.
"Assalamualaikum Dulur ikhtiar, jodoh halal...
Allahuakbar, Tulung dulur,...jika ada yg berkenan ketemu sekarang di RSUD NGANJUK, anakku pasca operasi butuh banget darah golongan AB+," tulis akun Dewi AN seperti dalam tangkapan layar yang dilihat detikcom, Rabu (19/2/2020).
Tak hanya menyebutkan lokasi yakni RSUD Nganjuk, ia juga menyertakan nomor ponsel yang bisa dihubungi. Termasuk menyebutkan nama anaknya yang usai menjalani operasi dan membutuhkan donor darah AB+.
"Jika ada yg berkenan nulung, aku nadzar Demi Allah Rasulullah aku bersedia lahir batin jadi istrinya. Langsung ketemu mawon sekarang. Pasien atas nama Adzkya putri Prameswari. Ini wa Kulo 085219354673," imbuhnya.
Kemudian, Dewi An juga menyertakan foto dirinya dalam posting-an itu. Termasuk foto putrinya yang tengah terbaring di rumah sakit.
Namun pihak rumah sakit membantah posting-an yang viral itu. Pernyataan itu disampaikan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Nganjuk, dr Tien Farida Yani. Menurutnya, pasien atas nama Adzkya putri Prameswari seperti tertera dalam posting-an yang viral, tidak pernah ada.
"Oh yang cantik itu. Itu hoaks. Itu ada di mana-mana bukan hanya RSUD Nganjuk. Kemarin juga jadi guyonan di grup dokter karena ibunya cantik," ujar Farida saat dihubungi detikcom.
Farida juga menyinggung soal ruangan yang ada dalam foto viral. Menurutnya itu bukan di RSUD Nganjuk. Posting-an itu sudah jadi perbincangan di grup WhatsApp dokter RSUD Nganjuk sejak dua pekan lalu.
"Rumah sakit kita tempat tidur anak tidak seperti itu. Itu sudah dua minggu lalu. Dan setelah saya dapat WhatsApp itu saya cek ternyata hoaks," imbuhnya.
Pernyataan yang sama juga disampaikan polisi setempat. "Itu hoaks," ujar Kapolres Nganjuk AKBP Handono saat dihubungi detikcom.