Jatim Hari Ini: Bentrok Bonek dan Aremania-TNI Gadungan Tipu 5 Janda

Jatim Hari Ini: Bentrok Bonek dan Aremania-TNI Gadungan Tipu 5 Janda

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Feb 2020 21:03 WIB
persebaya vs arema
Aksi membakar motor oleh suporter di Blitar/Foto: Istimewa
Surabaya -

Ada sejumlah berita Jatim yang hari ini mencuri perhatian banyak pembaca. Seperti bentrok Bonek dengan Aremania hingga soal TNI gadungan yang menipu 5 janda.

Berikut rangkuman beritanya:

Bonek Bentrok dengan Aremania, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata

Terjadi ricuh antara massa Bonek dengan Aremania di Blitar. Polisi berusaha membubarkan massa dengan gas air mata.

Dari pengamatan detikcom, Selasa (18/2/2020), massa bonek berada di sebelah barat dan utara stadion atau terkonsentrasi di Jalan ciliwung. Tidak jauh dari situ kurang lebih 1 km dari lokasi ada konsentrasi massa Aremania.


Sebagian bonek yang belum berkumpul bergeser ke Jalan Ciliwung. Saat bergeser itulah massa bonek bertemu dan akhirnya bentrok dengan massa Aremania.

Polisi tak membiarkan itu. Massa dihalau oleh polisi agar bubar. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Tiga ambulans dari Stadion Soepriadi terlihat berjalan mengarah lokasi. Diduga ada yang terluka. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian.


Tak Bisa Merapat ke Stadion, Suporter Bakar Motor dan Mobil di Blitar

Tensi para suporter makin memanas jelang laga Persebaya vs Arema di Stadion Soepriadi Kota Blitar. Dilaporkan beberapa sepeda motor dan sebuah mobil dibakar di perbatasan masuk Kota Blitar dari arah barat.

Lokasi ricuh terjadi di simpang tiga Jalan Kali Brantas Kepanjenkidul. Massa suporter terus berusaha merangsek masuk mendekati Stadion Soepriadi di Jalan Kelud. Namun petugas terus menghalau mereka menuju ring 2.

Tindakan polisi rupanya memicu emosi suporter yang terkonsentrasi di wilayah itu. Mereka melampiaskan emosi dengan membakar ban di tengah jalan. Aksi itu merembet dengan membakar beberapa sepeda motor dan sebuah mobil.


Sampai saat ini, jumlah pasti kendaraan yang dibakar belum terkonfirmasi. Kapolresta Blitar AKBP Leornard M Sinambela sangat menyayangkan terjadinya aksi anarkis ini.

"Memang kejadian ini sebenarnya tak perlu terjadi. Kerawanannya bila dua suporter ini bertemu maka akan terjadi keributan," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard Sinambela kepada wartawan.

Meski membenarkan, namun Leonard belum tahu berapa banyak motor yang dibakar. "Belum ter-update, nanti diinfokan," kata Leonard.


Kapolda Janji Tuntaskan Kasus Dugaan Anak Kiai Jombang Diduga Cabuli Santri

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan akan turun langsung menangani kasus dugaan pencabulan yang dilakukan anak kiai di Jombang, MSA pada santrinya. Luki menyebut ingin menjalin komunikasi dengan MSA.

Selain itu, Luki mengatakan dalam waktu dekat dirinya akan menjemput langsung MSA dan membawanya ke Mapolda Jatim untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kasus Jombang kemarin sudah saya sampaikan kepada MSA, kami berharap kami akan mengajak komunikasi. Jadi saya harap baik ini, saya ingin berkomunikasi dengan yang bersangkutan. Bila perlu saya akan datang (menjemput) dan kita akan bicara baik baik di sini (Polda)," kata Luki di Surabaya.


Menurut Luki, isu yang berkembang di masyarakat terkait kasus ini telah banyak merebak hingga muncul hoaks. Dia pun akan bertanggung jawab merampungkan kasus ini hingga situasi kembali kondusif.

"Karena ini isu akan terus bergulir, maka saya di sini sebagai kapolda akan bertanggung jawab, kita junjung tinggi masalah hukum. Silahkan beliau kalau mengajukan tuntutan haknya untuk praperadilan, silakan," imbuh Luki.

Selain itu, Luki menyebut pihaknya juga telah mengutus timnya untuk bertemu dengan sejumlah pihak terkait upaya penjemputan MSA. "Pada prinsipnya saya ingin mengajak MSA untuk berkomunikasi dengan baik, kalau ini saya sudah utus tim untuk ketemu dengan pihak warga untuk berkomunikasi," pungkasnya.


Ini Pengakuan Menggelitik TNI Gadungan soal Kenapa Korbannya Harus Janda

Kusnan Ghoibi alias Ali (29) warga Desa Tanggung, Kecamatan Turen, Malang, menipu 5 janda dengan menjadi TNI gadungan. Tersangka mengaku menyasar para janda karena dianggap lebih enak. Enak dalam hal apa?

Kusnan memberi jawaban mengejutkan saat ditanya wartawan terkait alasannya memilih para wanita berstatus janda sebagai korbannya.

"Iya janda itu enak pak," kata Kusnan saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Mojosari.


Sontak saja jawaban Kusnan membuat para wartawan dan polisi tertawa. Tak terkecuali Kapolres Mojokerto AKBP Feby Dapot Parlindungan Hutagalung beserta anak buahnya. Kusnan sendiri juga ikut tertawa lebar.

Pasalnya, kata 'enak' yang dipilih Kusnan dalam pernyataannya terkesan mengarah ke seksualitas. Setelah tawa polisi dan wartawan reda, Kusnan mengklarifikasi pernyataannya itu. Dia menegaskan, sebutan 'enak' bagi janda bukan dalam hal seksualitas.

"Maksudnya enak itu, enak diajak ngobrol. Bukan enak dari segi itu (seksualitas)," ujarnya.

Halaman 2 dari 4
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.